KERINCI,GEGERONLINE.CO.ID– Warga Kabupaten Kerinci meminta kepada Jusuf Kalla selaku Petinggi PT Kerinci Merangin Hidro (KMH) untuk mencopot Aslori Humas PT KMH yang diduga bermain dengan Kepala Desa (Kades) Pulau Pandan dan Karang Pandan terkait dengan Pembayaran kompensasi terhadap masyarakat yang terdampak pembangunan PLTA di Sungai Tanjung Merindu Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
Warga dua Desa di wilayah Kabupaten Kerinci ini menyesalkan tindakan Kepala Desa (kades) yang diduga berpihak kepada pihak perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang beroperasi di daerah mereka.
Hal ini dipicu dengan ketidakjelasan pemberian kompensasi dari perusahaan kepada masyarakat yang terdampak. Terkait akan dinormalisasinya sungai Tanjung Merindu untuk kegiatan proyek PLTA Kerinci.
Meskipun pihak PLTA telah menjalin kesepakatan dengan sebagian kecil Kepala Keluarga (KK) dan memberikan kompensasi. Namun mayoritas warga masih bertahan pada sikap penolakan.
Mereka menilai, Kepala Desa justru terkesan menutupi informasi dan lebih berpihak pada kepentingan perusahaan.
“Kami tidak ada ketua, kami bergerak sendiri. Kepala Desa sudah berpihak kepada mereka (perusahaan PLTA, red). Kami tidak rela,” ujar Erniati ibu-ibu yang ikut aksi penolakan.
Sementara salah seorang tokoh pemuda dua Desa Pulau Pandan Aprianto dengan lantang mengultimatum Aslori. Dia mengingatkan agar Aslori tidak memecah belah masyarakat.
“Pak Aslori tidak usah mengotak-ngotakkan masyarakat, masyarakat jangan diadu domba lagi. Kalau mau menyelesaikan masalah dengan warga tidak usah pakai tangan atau pihak ketiga, langsung anda saja,” tegasnya.
Warga lain meminta kepada Jusuf Kalla untuk turun langsung melihat kondisi masyarakat yang terdampak, serta memberhentikan atau memecat Aslori Humas PT KMH yang diduga sudah bermain dengan Kades.
“Kita tidak ingin ada gesekan antara masyarakat dengan perusahaan, makanya kami ingin pihak PLTA langsung berkomunikasi dengan warga bukan dengan Kades,” harap warga.(Tim)