SUNGAIPENUH,GEGERONLINE.CO.ID-Pelaksanaan pengerjaan Proyek Revitalisasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Kota Sungai Penuh tahun anggaran 2025 dengan nilai mencapai Rp 751 juta bersumber dari APBN melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) diduga tidak memenuhi standar Nasional dan cacat mutu.
Proyek yang dikelola langsung oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) tersebut diduga dikerjakan oleh pihak pelaksana tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan Rencana Anggara Biaya (RAB).
Hal ini diketahui dari Himawan aktivis senior Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh kepada gegeronline, Selasa (21/10/2025) mengatakan bahwa berdasarkan hasil investigasi kami di lapangan ditemukan adanya dugaan pelanggaran pada Pelaksanaan proyek revitalisasi SMP Negeri 9 Kota Sungai Penuh, ujarnya.
Lebih parah lagi, diduga terjadi pencurian volume di beberapa item pekerjaan, seperti pada pekerjaan Plafond, pemasangan Pintu Rolling, rangka Baja yang digunakan bermerek Tosso Truss C75 dan pekejaan atap yang diduga tidak memenuhi standar Nasional, tambah Himawan.
“Lemahnya pengawasan dari pihak Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh maupun pengelola proyek dinilai membuka celah bagi oknum Kepala Sekolah dan Panitia Pelaksana untuk mencari keuntungan pribadi yang berindikasi merugikan keuangan Negara,” ungkapnya.
Untuk itu ia berharap kepada pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk dapat melakukan pemeriksaan terhadap proyek tersebut yang diduga merugikan keuangan Negara, harapnya
Hingga berita ini dipublis Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Kota Sungai Penuh H. Yudia Adnan, S. Pd M.Si belum berhasil dikonfimasi..(BZ)