KERINCI,GEGERONLINE.CO.ID-Proyek pembangunan peningkatan dan rehabilitasi jaringan tersier Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi di Lubuk Suli Kecamatan Depati Tujuh menjadi sorotan tajam masyarakat.
Pasalnya, pelaksana kegiatan tidak mencantumkan nilai kontrak pada papan informasi proyek sehingga masyarakat tidak mendapatkan informasi yang lengkap.
Proyek yang di duga menghabiskan dana ratusan juta rupiah milik BWSS VI Jambi dengan Kegiatan Oplah tersier tahap II dengan jenis pekerjaan pasangan batu, menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat dan aktivis Kerinci.
Dari pantauan media ini di lapangan patut di duga bahwa material yang di gunakan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan Rencana Anggara Biaya (RAB). Warga menduga bahwa pekerjaan proyek ratusan juta tersebut di duga tak memenuhi standar teknis.
Dari pantauan di lapangan proyek pemasangan batu yang digunakan batu napal ringan berpasir, tidak hanya itu, pekerja juga memakai pasir campur tanah untuk timbunan dengan harga murah untuk pemasangan batu. Selain itu pekerjaannya lantai tidak memakai cor lantai kerja.
Mawan, salah seorang aktifis kerinci menayangkan pekerjaan proyek tersebut yang di terkesan asal jadi, di jelaskannya bahwa program Oplah merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian, terutama lahan-lahan yang sebelumnya kurang optimal, agar dapat memberikan hasil yang lebih maksimal dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“ Seharusnya pekerjaannya harus bagus, material yang di gunakan juga harus memenuhi syarat teknis bukan asal jadi,”ujarnya
Salah seorang warga yang minta namanya tidak di sebutkan mengatakan bahwa proyek tersebut dak jelas siapa yang punya, berapa anggaran juga tidak di ketahui. “Sebagai petani kami berterima kasih, namun kami juga kecewa karena proyek tidak transparan , seharusnya nama atau papan informasi harus lengkap,”ujar sumber media ini. (BZ)