GegerOnline.co.id-Politik adalah gairah yaitu luapan energi untuk menghasilkan perubahan: bahwa “sesuatu” harus terjadi, agar sejarah bergerak.
Fantasi mendekatkan ekspektasi pada urgensi, dan dalam gairah itulah politik menghidupkan harapan.
Politik memang mengandung cacat bawaan. Yaitu godaan manipulasi. Kekuasaan berwatak absolut itulah yang hendak dikontrol oleh demokrasi.
Pada prinsip kontrol itu, demokrasi meluaskan partisipasi politik agar seluruh segi kekuasaan – ambisi, integritas, jejak- diuji ketat di forum publik.
Pemimpin politik adalah inspirator rakyat.
Pemimpin politik adalah pemberi visi masa depan.
Pemimpin politik adalah pelaku keadilan.
Pemimpin politik adalah pendidik kemajemukan.
Nah, silakan tagih kan kualitas itu pada semua nama yang hari-hari ini beredar di media on line maupun media cetak, dan kita tahu semutu apa sesungguhnya koleksi kepemimpinan politik kita.
Politik kita adalah politik untuk memajukan keadilan dan kecerdasan rakyat. Dalam ukuran itulah kita menempuh persaingan politik yang sesungguhnya. Kita me¬nyebut nya sebagai ‘kompetisi politik ’ hanya bila di dalamnya ada kompetisi ‘ide keadilan’. Kita menyebutnya sebagai ‘pesta demokrasi’ hanya bila di dalamnya ada ‘fakta kesetaraan’.
Tanpa itu, politik hari-hari ini hanya tampak sebagai gumpalan ambisi para penjarah kekayaan daerah, para penjarah kemajemukan, dan para penjarah keadilan sosial.(**)