Jembatan Miring, Jalan Amblas Luput Dari Perhatian Pejabat Lebong

Lebong, GegerOnline.co.id-Sebuah jembatan di Desa Lemeu, Kecamatan Uram Jaya, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu luput dari perhatian para pejabat dan pemimpin dibumi Swarang Patang Stumang.

Selain kondisi jalan yang amblas, juga ada satu unit jembatan yang kondisinya miring dan hingga kini belum tersentuh perbaikan dari dinas terkait.

Bacaan Lainnya

Pantauan Gegeronline. Co. Id dan Bidik07elangoposisi, Sabtu (27/6/2020), terlihat jalan dan jembatan Desa Lemeu menuju arah sentral komunitas penghasil durian terbesar Kabupaten Lebong dengan Kondisi amblas kurang lebih satu meter.

Tidak hanya jalan yang amblas, begitu juga dengan jembatan yang sudah berumur tua dan mengalami kemiringan 15 cm dari posisi normal.

David Zen, kepada Gegeronline. Co. Id mengungkapkan, bahwa pemerintah Kabupaten Lebong Lamban dan kurang respon terkait kerusakan jalan dan jembatan di Desa Lemeu yang berlokasi di pinggir Sungai Uram, ungkap David.

“Dengan kondisi pondasi jembatan tidak ada lagi bangunan pengaman (tembok penahan dari optrit terletak dibelakang abdument),” ujar David Zen Bendahara Karang Taruna Lemeu, (25/6/2020).

Ditambahkan David, BPBD Lebong sudah survei ke lapangan dan melihat langsung kondisi jalan dan jembatan tersebut. namun sangat disayangkan PUPR Lebong lambat respon, tambah David.

“Sampai saat ini seperti itulah kondisinya, tidak di respon secara serius,” katanya.

Menanggapi amblas jalan dan jembatan di Desa Lemeu, Rapani mantan Kades angkat bicara, barang kali mereka belum berkesempatan untuk membangunnya, semoga bisa dibangun tahun depan.

“Jembatan itu seharusnya juga dibangun karena umurnya sudah tua. Waktu saya jadi kades pernah diusulkan, jelas Rapani dengan nada kecewa.

Indra (33) salah satu masyarakat Lebong mengatakan, banyaknya wisata alam yang ada Desa Lemeu, bahkan pernah diadakan Kendurian Festival pada bulan Februari yang lalu menjadi daya tarik bagi Kabupaten Lebong.

“Seharusnya akses jalan dan jembatan menuju Desa wisata menjadi prioritas pemerintahan Rosjonsyah,” terangnya.

“Ini menunggu waktu saja, ketika hujan deras datang kita takutkan jembatan tersebut putus, semoga pihak PUPR dan BPBD ada solusi untuk masyarakat Lemeu, untuk mendukung menuju Desa wisata,” sampainya mengakhiri.

Pewarta : Harlis SP/ Sbong Keme

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *