Lebong, GegerOnline.co.id-Warga keluhkan tumpukan sampah yang membusuk di dekat Los Pasar Muara Aman, Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu, Jum’at (03/7/2020).
Pantauan dilapangan terlihat Sampah berbagai jenis yang terdiri dari dedaunan, sisa makanan, hingga aneka plastik itu menumpuk di area tersebut dan tidak diangkut ke tempat pembuangan akhir.
Salah seorang warga, menyebutkan, tak hanya berserakan, sampah itu juga sudah mengeluarkan bau tak sedap. Air sampah atau lindi mengalir sampai ke jalan sehingga tampak menjijikkan.
Diterangkan warga pasar Muara Aman tidak diangkutnya sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) samping los pasar membuat masyarakat dan pedagang resah. “jika petugas kebersihan terkendala masalah honor tolong dibayarkan agar tidak terlambat mengangkut sampah, karena ini menyangkut masalah masyarakat umum,” ujar warga.
Sudah orang terkena dampak Covid 19 ditambah lagi terkena bau sampah, ini baru empat hari sampah sudah menggunung, jika terus dibiar sebentar lagi mungkin bisa menutupi badan jalan pasar Muara Aman, ungkap warga. kami warga pasar sangat keberatan. untuk itu kami mohon Kepala Dinas Kebersihan agar turun ke lokasi untuk mengecek sampah di pasar ini” kata pria yang enggan namanya ditulis, Jumat (3/7/2020).
Hal senada juga diungkapkan salah satu ASN yang meminta namanya tidak dituliskan kepada media ini mengatakan, sebagai masyarakat keberatan, karena secara kesehatan sangat menganggu, selain juga mengganggu lalu lintas.
“Apa masalahnya dan solusi dari pemerintah daerah kita transparan lah, apakah ini masalah minyak mobil serta persoalan anggaran, dari tumpukan sampah ini cukup menganggu,” ujar Azis kepada media ini saat dijumpai dipasar Muara Aman, (3/7/2020).
Pantauan Gegeronline dan Bidik07elangoposisi di lokasi, tumpukan sampah justru bertambah hingga menyisahkan setengah badan jalan dari tempeh TPS. Dua TPS tempat sampah yang diletakkan Pasar Muara Aman dan dibelakang pasar. Tidak hanya di pasar Muara Aman hal itu juga terjadi permukiman warga yang sampahnya masih menumpuk halaman rumah.
“Sudah seminggu terakhir kami tidak bisa lagi mengangkut sampah karena tidak ada lagi anggaran untuk membeli minyak truk pengangkut sampah,” Kata Kepala DLH Kabupaten Lebong, Zamhari.
Dalam Dokomen Pelaksanaan Anggaran (DPA) hasil recofusing Covid 19 tahun ini, kegiatan pengangkutan sampah ditiadakan. Termasuk honor untuk sopir pengakut smpah juga ditiadakan. Bahkan terhitung untuk Juli – Desember, DLH kekurangan dana 141 juta. “Sementara untuk kebutuhan operasional Maret ke Juli, kami berutang kepihak ke tiga untuk beli BBM tiga unit truk sampah,” terang Zamhari.
Atas kondisi itu, Zamhari mengaku sudah melapor ke bupati. Saat ini pihaknya masih menunggu kebijakan dari pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong. Intinya DLH sudah mengoperasikan truk sampah karena berutang juga sudah tidak memungkinkan karena tidak akan dianggarkan.
“Sejak Covid 19 seluruh anggaran di DLH dipangkas hingga 50 persen, dari Rp 4,5 miliar tinggal separuhnya,”ungkap Zamhari, dikutip dari media cetak Rakyat Bengkulu (RB) edisi Kamis (2/7/2020).
Saat dihubungi via whatsapp Kepala DLH Kabupaten Lebong, Zamhari mengatakan, Kini sudah ada titik terang, namun belum bisa cair, besok kita angkat semuanya melibatkan seluruh tenaga DLH.
“Tegio bi ade titik terang, walau anggaran ne ati nam cair, men ite makut kute ne dengan melibatkan seluruh tenaga neak DLH,” tulis dengan bahasa Rejang, (3/7/2020)
Pewarta : Harlis SP/Sbong Keme