Kerinci, GegerOnline.co.id – Setelah viral Idarlis dan Masitah warga RT 1 Desa Betung Kuning Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci, yang tidak pernah menerima Bansos, baik itu PKH, BST dan BLT. Padahal keduanya dikategorikan layak sebagai penerima Bansos. Kali ini ditemukan kasus serupa.
Adalah Jusni Harun beserta istri dan anaknya Efi Sumanti warga Desa Baru Sungai Tutung Kecamatan Air Hangat Timur Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
Dua keluarga kurang mampu tersebut menurut warga setempat adalah keluarga miskin yang layak menerima Bansos, tapi fakta yang terjadi sungguh berbeda, karena dua keluarga miskin tersebut hingga hari ini belum menerima bansos, baik itu PKH, BST, BLT DD, hingga Sembako.
“Ibu ini merasa tidak terdata dari segala bantuan, kami tidak tau alasannya, apakah dikarenakan belum ada Pjs nya atau bagaimana,” jelas salah seorang warga Desa Baru Sungai Tutung yang namanya tidak ingin disebutkan.
Evi Sumanti anak dari Jusni Harun kepada Indonesiasatu.co.id mengungkapkan keluhannya, karena dirinya beserta orang tuanya selama ini tidak pernah tersentuh bantuan jenis apa pun terutama selama wabah pandemi Covid-19.
“Orang tua saya sudah lanjut usia, padahal sudah termasuk katagori dari dari bantuan yang di salurkan ke masyarakat” ungkap Efi Sumanti.
Lebih jauh dirinya mengatakan, bahwa selama ini keluarganya merasa tidak pernah diperhatikan oleh Pemerintah Desa, terutama untuk pendataan sebagai penerima Bansos seperti PKH, BST dan bantuan lainnya.
“Pembagian sembako semalam, Jum’at (03/07/2020) orang tua pun tak dapat, padahal bapak sudah tua tinggal bersama kami, kami tak dapat tidak masalah, padahal kami mengeluh juga, ini orang tua kita pun tidak di perhatikan oleh pemerintah desa,” kata Sumanti lagi.
Senada dengan Aidernel, yang juga mengakui tidak menerima Bansos seprti PKH, BST, BLT DD. Miris memang jika dilihat kondisinya, ia termasuk kategori yang layak sebagai penerima bansos.
“Saya merasa tidak terdata dari segala bantuan semenjak Kades yang lama namanya azminur dan sampai saat ini sudah pjs di Desa ini, tidak juga tersentuh bantuan dari segala bantuan,” jelas wanita paruh baya tersebut sambil menangis.
“Saya ini tinggal di rumah papan, kenapa dari dulu hingga sekarang saya tidak menerima bantuan,” kata Aidernel.
Miris memang, dana milyaran rupiah yang dikucurkan pemerintah untuk membantu warga miskin terutama bantuan sosial (Bansos) ditengah pandemi covid-19, dana yang bersumber dari APBN, APBD provinsi hingga APBD daerah Kabupaten/Kota. Ternyata masih banyak masyarakat Kabupaten Kerinci yang belum menikmati dan menerima bantuan tersebut.
Tapi anehnya, hingga berita ini dipublis, Syahril Hayadi Kadis Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) mengakui tidak mengetahui saat ditanya apakah Desa tersebut sudah ada PJS Kades atau belum.
“Saya tidak hapal, Coba tanyakan dengan pak Edwin staf saya yang tangani Pjs kades, kemarin ada 54 Pjs yang sudah diteken pak Bupati, apakah ada Desa ini atau tidak,” jawab Kadis PMD.
Sementara itu, Samardin Plt Kadis dinas sosial Kabupaten Kerinci mengelak saat dikonfirmasi via telepon selular, hingga belum diketahui alasan pasti dari dinas sosial Kerinci kenapa kedua keluarga miskin tersebut tidak terdata sebagai penerima bantuan PKH (Red)