Kerinci,Gegeronline.co.id-Realisasi proyek P3-TGAI BWSS VI berlokasi di Desa Pasar Semurup, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi diduga kuat tidak sesuai dengan bastek dan juknis alias asal jadi.
Berdasarkan papan informasi, pelaksana program swakelola tersebut adalah kelompok tani Bandar Aur, tapi anehnya, di papan informasi tidak mencantumkan berapa nilai proyek, sehingga tidak diketahui berapa total nilai proyek Padat Karya Tunai (PKT) tersebut, hal ini tentunya menjadi tanda Tanya bagi masyarakat, khususnya masyarakat Desa Pasar Semurup.
Dari pantauan Indonesiasatu.id di lokasi pekerjaan Jum’at (17/7/2020),pekerjaan swakelola tersebut bahkan disebut-sebut tidak memenuhi spesifikasi teknis, sehingga diprediksi tidak akan bertahan lama.
“Iya, Hal tersebut terlihat jelas dengan pasangan batu dan lantai dasarnya dinaikkan diatas genangan air tanpa adanya galian pondasi, itu artinya sangat berpengaruh sekali terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan itu sendiri,” kata sumber kepada Indonesiasatu.id.
Lebih lanjut sumber membeberkan, bahwa pekerjaan tersebut menurut kami dengan kondisi serta kultur tanah yang lembab dan labil, seharusnya pihak pelaksana lebih paham dengan kondisi seperti ini, dan harus menjelaskan ke publik.
“Hampir sama dengan temuan kami di lokasi yang lain, lantai kerjanya diduga tanpa adanya hamparan dan urugan pasir, sehingga mutu dari pekerjaan ini sangat diragukan, bayangkan saja bagaimana jadinya jika suatu bangunan berdiri di atas tanah yang labil tanpa adanya galian pondasi, itu artinya rentan kehilangan air dalam saluran, ataukah memang seperti itu gambar kerjanya, pihak pelaksana harus menjelaskan ke publik,” tegas sumber.
Menurut sumber lagi, Kehilangan air di dalam saluran bisa dikurangi dengan lining saluran yang baik.
“Iya, jika salurannya baik itu otomatis dapat minimalisir kekurangan air, hingga debit air bisa lebih teratur dan bisa dinikmati oleh petani setempat,” kata sumber.
Sementara itu, ketua kelompok tani Bandar Aur sekaligus sebagai pengguna anggaran, Ipan Chatib saat dikonfirmasi via pesan whatshapp mengatakan bahwa pekerjaan sudah sesuai dengan gambar kerja.
“Sesuai dengan gambar tidak ada urugan pasir, semuanya pasangan batu,” ungkap Ipan Chatib singkat.
Tapi anehnya, pelaksana anggaran terkesan mengelak dan tidak menjawab saat ditanyai alasan dari tidak digalinya pondasi dan apa alasan kenapa pasangan batu dinaikkan diatas genangan air. (Tim).