Keindahan Air Terjun Paliak, Bak Emas yang di “Anak Tirikan”

Ket Foto: Kondisi Air Terjun Paliak Kecamatan Uram Jaya Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu

Lebong,Gegeronline.co.id-Wisata air terjun Paliak Desa Embong, Kecamatan Uram Jaya, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu akhir-akhir ini kian ramai dikunjungi oleh pengunjung wisata dari berbagai daerah, apalagi menjelang hari raya Idul Adha tepatnya Sabtu (1/8/2020).

Namun disebalik itu, wisata  air terjun tersebut juga disorot oleh Panglima Hukum Rakyat Lebong (PHR-L) dan Ikatan Pelajar Mahasiswa Lebong (IPML).

Bacaan Lainnya

Menurutnya, air terjun Paliak Embong Uram merupakan destinasti wisata yang ada di bumi Swarang Patang Stumang yang perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah daerah, terutama keamanan kendaraan para pengunjung dan management pengelolaan yang baik.

Disamping kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA) serta gerbang wisata, untuk peningkatan perekonomian masyarakat Lebong kalangan bawah yang akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

Berbeda halnya dari hasil pantauan lapangan yang dihimpun media ini, tidak terlihatnya prasarana kotak sampah dan parahnya lagi, tidak adanya pengelola ditempat area parkiran. Kendati demikian sudah adanya infrastruktur pembangunan pos jaga.

Bahkan sudah ada himbauan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jendral Sumber Daya Air SNVT PJPA Sumatera VII Provinsi Bengkulu, dilarangnya membuang sampah karena air tersebut digunakan untuk keperluan air minum.

Terdapat perbedaan dengan pengelolaan wisata air putih yang ada di Kecamatan Pinang Belapis serta wisata Arum Jeram yang ada di Kecamatan Rimbo Pengadang yang sudah dikelola dengan baik dengan adanya pos penjagaan dan pemandu wisata.

Wakil Ketua PHR-Lebong, M. Aziz Yahya kepada wartawan media ini mengatakan, berbeda dengan wisata Arung Jeram Sungai Ketahun, Rimbo Pengadang dan pemandian air panas, di Desa air putih Kecamatan Pinang Belapis lebih dulu mencuri perhatian traveling local yang ada di Bengkulu, bahkan turis asing.

“Melihat menbludaknya pengunjung ke wisata air terjun Paliak, seharusnya sudah ada penjaga wisata atau pos pengaman disana, karena meningkatnya mobilitas kendaraan yang perlu menjadi jaminan keamanan dan bisa mengambil distribusi untuk penambah PAD,” ujar M. Aziz Yahya sambil mendampingi para mahasiswa yang tergabung di dalam IPML, Sabtu (1/8/2020).

Disamping jaminan keamanan, perlu juga pengelolaan yang baik seperti adanya, pemandu wisata, agar tidak ada lagi pembuangan sampah sembarangan di area wisata tersebut.

“Ya, wisata air terjun Paliak di perkirakan memiliki ketinggian kurang lebih 30 meter, masa belum ada orang yang mengelola tempat objek wisata. Ini kan juga peluang ekonomi untuk masyarakat,” tuturnya.

Dijelaskan Diki Irawan, meski ramai dikunjungi  warga, mirisnya tidak ada petugas keamanan dan penjaga parkir motor. Selain itu tidak tersedianya kotak sampah di lokasi tersebut yang menyebabkan pengunjung membuang sampah sembarangan. Hal ini diduga terjadi karena kurangnya perhatian dari Pemerintah Desa dan Dinas Pariwisata Kabupaten Lebong,” jelas Diki.

“Seharusnya ada pengelolaan yang baik dari pihak Pemerintah terkait tempat wisata tersebut, agar terjaga kelestarian alamnya.”

Jika lihat kondisinya di hari raya Idul Adha, wisata air terjun Paliak bak tak berharga dan terkesan di “Anak Tirikan”, tutup Diki kepada media ini.

Pewarta: Harlis SP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *