Bimtek Pemdes dan BPD Kota Sungai Penuh di Jambi Habiskan Dana Rp. 1,5 M Perhari

Ket Foto: SP yang menurut keterangan sumber nomor kontak ponselnya tercantum di surat undangan sebagai panitia pelaksana

Sungaipenuh,Gegeronline.co.id-Baru-baru ini Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi dihebohkan dengan pengadaan motor dinas operasional Kepala Desa berjenis N-MAX, yang menghabiskan anggaran hingga Miliaran Rupiah yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD), hal itu pun sontak menimbulkan pro kontra serta polemik diberbagai kalangan publik.

Ternyata bukan sampai disitu saja, ditengah warga Sungai Penuh berjuang melawan Covid-19, seperti diketahui kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 tiap hari kian bertambah di Provinsi Jambi.

Bacaan Lainnya

Malah baru-baru ini mulai dari Kepala Desa, perangkat Desa hingga BPD dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat (PMD) Kota Sungai Penuh terus saja jadi sorotan publik, karena ditengah pandemi Covid-19,  mereka terus saja melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan di zona kuning Kota Jambi.

Dari pengakuan sumber yang namanya tak ingin disebutkan kepada Indonesiasatu.id, Minggu (09/8/2020) mengatakan, Bimtek tersebut diselenggarakan di Kota Jambi, dengan rincian jadwal Jum’at 07 Agustus 2020 (registrasi/chek in Hotel), dan Sabtu (8/8/2020) (kegiatan). Adapun penyelenggaranya adalah salah satu Lembaga.

Menurut sumber lagi, setiap Desa mengutuskan 3 hingga 4 orang peserta (Perangkat Desa, Kepala Desa) untuk ikut Bimtek yang diadakan di Hotel Luminor Kota Jambi tersebut.

Selain itu, belum termasuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang mengutuskan 5 hingga 7 orang peserta dari setiap Desa yang ada di Sungai Penuh.

“Azas manfaat layak untuk dipertanyakan dalam Bimtek ini, acara intinya cuma 1 hari, jika dilihat dari kontribusi yang disetorkan tidak sebanding dengan acaranya, kalau cuma numpang tidur saja di Hotel buat apa, hanya menghamburkan uang saja, jangan-jangan ada kepentingan oknum disini,” cetus sumber.

Dikatakan sumber, anggota yang ikut minimal perwakilan 3 dan 4 orang setiap Desa, belum termasuk BPD ada yang 5 hingga 7 orang setiap Desa.

Lebih jauh sumber membeberkan, masing-masing peserta menelan biaya kontribusi Rp. 2.200.000, (dua juta dua ratus ribu rupiah).

“Jika setiap Desa mengutuskan 4 orang perangkat Desa, dan 7 orang anggota BPD dikalikan 65 Desa, total hasilnya 715 peserta, 715 × 2.200.000 = 1.573.000.000, ini hanya satu malam, uang sebesar itu tidak sesuai dengan pelayanan dan fasilitas yang tersedia,” jelas sumber.

Sementara itu, SP yang menurut keterangan sumber, sebagai salah satu pembawa bendera Lembaga sebagai penyelenggara Bimtek, saat dikonfirmasi awak media ini untuk memastikan berapa total jumlah peserta Bimtek, dan berapa total anggaran yang terpakai, Senin (10/8/2020), mengakui biaya kontribusi setiap peserta menghabiskan sebesar Rp. 2.200.000,.

“Biaya setiap peserta Rp 2.200.000,” kata SP yang mengakui belum tau persis total keseluruhan anggota yang hadir.

Saat ditanyai apakah dirinya selaku bagian dari penyelenggara Bimtek, secara tegas ia membantah.

“Penyelenggara bukan kami tapi Lembaga, kamikan gini, hanya menerima informasi peserta, menelpon dengan kita, memfasilitasi sebagai penyambung dari peserta, konfirmasi masalah yang hadir, membawa peserta, mungkin peserta menanyakan tempat, menanyakan masalah baju, bukan kita yang sebagai pelaksana kegiatan,” jelas SP.

Namun saat awak media ini meminta nomor kontak pelaksana Bimtek yang bisa dihubungi untuk konfirmasi lebih lanjut, SP mengatakan ada di surat undangan.

“Tengok di undangankan ada, langsung saja koordinasi dengan direktur pelaksana, kami kurang jelas juga dengan Lembaga,” kata SP sambil mengakui bahwa dirinya adalah staf keuangan disalah satu Desa Sungai Penuh. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *