KotaCurup,Gegeronline.co.id-Diluar dugaan sama sekali, setelah Gegeronline.co.id dan Ramaonline.co, memberitakan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD_T), dengan Bak Penampung Komunal di Desa Taba Renah 1 dan Taba Renah 2, Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Dan total dana dihabiskan Rp. 850.000.000,00- tahun anggaran 2019 lampau.
Darlin, yang mengaku Wartawan dari Media Bengkulu Post, mendatangai Kantor Perwakilan Redaksi Gegeronline.co.id dan gabungan media online Bidik07elangOposisi.com dan Ramaonline.co (1/8) Sabtu, sekitar pukul 11:25 WIB, di RT. 09 Air Putih Baru Curup Selatan. Kedatangan Darlin, sangat mengejutkan?
Darlin dengan lantang mengatakan, Sanimas Taba Renah dia yang mengerjakannya, masa tidak tahu katanya sambil bertanya pada Pempred Gegeronline?. Sebagai Wartawan dan orang Media dari Bengkulu Post saya malu diberitakan. Masyarakat banyak mengatakan kepada saya, lanjut Darlin masa sama-sama Wartawan diberitakan.
Lalu dijawab Pempred Gegeronline, maaf memang tidak tahu jika proyek tersebut Darlin yang mengerjakan dan merangkap sebagai Wartawan di Media Bengkulu Post. Dan dalam berita-berita sebelumnya, tidak satu kalimatpun menyebutkan nama Darlin, (nama salah satu Wartawan) dan nama medianya. Tidak ada sama sekali.
Berita sebelumnya atas dasar Investigasi Reporting (penyelidikan lapangan) yang dilakukan Wartawan media ini kelokasi kegiatan Sanimas Desa Taba Renah 1 dan Taba Renah 2, foto-foto lapangan telah dimuat pada berita sebelumnya, terlihat kondisi retak-retak dan pecah pada bangunan Bak Penampung Komunal bagian luar.
Padahal bangunan baru diselesaikan beberapa bulan yang lampau, dan masa pemeliharaannya berakhir Juni 2020, jika permanen dan dilakukan chek oleh Tim PHO/ FHO (Serah terima pertama dan akhir) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumah dan Kawasan Permukiman (Dinas PUPRPKP) Kabupaten Rejang Lebong.
Yang jadi pertanyaan dari temuan lapangan Wartawan Gegeronline.co.id, Ramaonline.co dan Bidik07elangOposisi Group, bangunan baru berumur dua bulan setelah serah terima akhir, faktanya dilapangan sudah retak-retak dan pecah. Apanya yang salah…?
Karena Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat, untuk kepentingan masyarakat banyak dengan nilai hampir satu miliar rupiah itu, seharusnya rencana umur bangunan harus diatas dua bulan, karena ini di desain oleh tenaga ahli dibidangnya, masa iya dua bulan sudah retak dan pecah.Dan seluruh bangunan yang diprioritaskan oleh pemerintah Republik Indonesia (RI), semata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas, (kemaslahatan orang banyak).
Dalam data petunjuk pembangunan Sanimas minimal 1 KSM untuk 50 SR (Sambungan Rumah, sedangkan Desa Taba Renah mendapat dua 2 KSM berarti untuk 100 sambungan rumah harus cukup. Guna melayani 50-80 SR sampai dengan 20 ribu jiwa.
Apa lagi Rejang Lebong tiga tahun terakhir ini menjadi sasaran program Sanimas dengan target 24 lokasi, dan 15 lokasi dikerjakan tahun anggaran 2019 termasuk Taba Renah.
Dalam catatan media ini saudara Darlin, sudah dua kali mendatangi Kantor Perwakilan Redaksi Gegeronline, menjelaskan hal yang sama.
Mengakui dia yang mengerjakan, dan dia juga sebagai orang Media. Selain datang ke redaksi, Darlin juga mengirimkan dua SMS (Pesan singkat), yang belum ditulis dan di kupas maksud dan tujuannya apa?. Karena masih menghargai sebagai orang media, setelah diberi tahu. Bahwa dia (Darlin, Red) dari Media Bengkulu Post.
Sebagai orang yang bekerja di media (Lembaga Pers), seharusnya turut menjaga kepentingan umum, apa pun yang dibangun oleh pemerintah bisa bertahan lama dan memberikan azas manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat. Bukan kepentingan sesaat?.
Laporan: Tim Wartawan Gegeronline Group
Editor: Gafar Uyub Depati Intan