Berharap Gubernur Tidak Tutup Mata, Rakyat Lebong Berkubang Di Pinang Belapis

Ket Foto: Kondisi jalan hancur berlobang-lobang nyaris tak bisa dipilih untuk dilewati, kendaraan roda dua dan empat, karena Jalan Provinsi yang menghubungkan Kota Tua Muara Aman ke Tambang Sawah, Ketenong sampai ke Sungai Lisai, satu-satunya jalan Provinsi tidak ada jalan alternative lainnya. Tak heran bagi pengendara roda dua, sudah sering jatuh diposisi jalan berlobang-lobang itu. Foto dok Wartawan Gegeronline. (***)

Catatan Terabaikan: Gafar Uyub Depati Intan

Ribuan Masyarakat Lebong, Provinsi Bengkulu, khususnya Kecamatan Pinang Belapis, sejak dua tahun terakhir kesulitan tranportasi, kini dalam kondisi terparah mereka berkubang di jalan Provinsi yang berlobang-lobang, berharap Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah “tidak tutup mata dengan kondisi jalan, menghubungkan Pinang Belapis ke Muara Aman, ke Tubei Ibu Kota Lebong, dalam kondisi hancur” karena Gubernur penentu/pengambil kebijakkan dalam percepatan penanggulangan pembangunan yang rusak parah.

Bacaan Lainnya

Jalan Provinsi Bengkulu yang menghubungkan Kota Tua Muara Aman ke Kecamatan Pinang Belapis Lebong itu, adalah jalan strategis bagi perekonomian masyarakat, karena puluhan kilo meter dari Muara Aman menuju Pinang Belapis kiri kanan jalan dan sungai adalah usaha rakyat disektor Pertanian Ladang (Kebun), Sawah, Tambang Mas Tradisional.

Jalan itu, sangat vital bagi kehidupan usaha masyarakat sehari-hari, untuk pergi mengurus usaha Ladang (kebun), dan memasukan sembilan kebutuhan bahan pokok. Mereka tidak mengerti ada tidaknya dana pembangunannya, termasuk untuk pemeliharaan rutinnya.

Untuk sekedar diketahui sejak dua tahun terakhir, tidak terlihat adanya kegiatan pekerjaan rutin seperti “tebas bayang, perbaikan/ penimbunan lobang-lobang, pembuangan air yang masuk ketengah jalan, karena tidak berfungsinya siring kiri-kanan jalan.

Sama kita ketahui bahwa air adalah musuh utama jalan, sebaik apapun pengaspalanya jika air terus melimpah kejalan saat hujan turun, otomatis tingkat kerusakan sangat tinggi digerus air. Bila jalan ini dibangun (rehabilitasi), agar siring kiri dan kanan jalan dihidupkan kembali secara normal, pada posisi tinggi-rendah disesuaikan dengan kedalamannya, tidak hanya batas direhab.

Karena daerah kita Provinsi Bengkulu, keterbatasan dana dan belum didukung oleh PAD (Penghasilan Asli Daerah), yang cukup, bila jalan ini direhab sangat dibutuhkan secara teknis terpenuhi rencana umur bangunan, apakah bertahan untuk tiga tahun, lima tahun atau maksimal sepuluh tahun.

Kondisi jalan yang rusak berat terdapat beberapa titik di Air Kopres, Tempat Wisata Air Putih, dan Tambang Sawah. Tambang Sawah ke Tenong 1 lebih kurang 6 km tahun anggaran 2019 dikerjakan PT. Pebana Curup, dengan biaya Rp. 16 miliar, masih dalam kedaan baik.

Sedangkan Jalan dari Ketenong Jaya ke Ketenong 1 Aspal lapen dalam kondisi rusak berlobang. Dari ujung Desa Ketenong Jaya menuju Ketenong 2 pengerasan Jambi resort, sepanjang lebih kurang 3 km.

Kini proses tengah berlangsung pembangunan jalan dari Ketenong 2 – Sebelat sepanjang lebih kurang 2 km untuk memperkecil kerusakan. Dan kondisi jalan Provinsi dari Air Kopras-Tambang Sawah, sampai Ketenong 2 – Sebelat, yang kategori baik hanya 6 km, dan di tambah spot-spot (sepotong-sepotong), selebihnya hancur.

Dengan kondisi memperihatinkan itu, masyarakat Kecamatan Pinag Belapis, berharap Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengambil langkah cepat untuk mengatasi kesulitan masyarakat. Sampai Catatan terabaikan ini, ditulis belum terkonfirmasi dengan Gubernur Bengkulu, langkah apa yang akan diambil? (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *