Tiga Balon Wako Direpotkan, Fikar-Yos Terus Tancapkan Kuku

Ket Foto: Gafar Uyub Depati Intan dan Zoni Irawan

Dari Catatan Terabaikan: Gafar Uyub Depati Intan ­- Zoni Irawan

Suhu politik dalam proses perebutan Partai Pengusung Calon Walikota Sungai Penuh, Provinsi Jambi 2020 (tahun ini) di Kota Berhawa Sejuk ini, mendadak kian panas bagi tiga Bakal Calon (Balon) yang belum mendapatkan partai pengusung.

Bacaan Lainnya

Informasi terkini dari Wartawan media ini pasangan Fikar Azami-Yos Andrino (Fikar-Yos) setelah menguasai 18 Kursi dari 25 kursi di DPRD Kota Sungai Penuh sebelumnya, simak Catatan Terabaikan di Gegeronline,co.id, terkini pasangan Fikar-Yos, kembali membuat kejutan dengan menguasai 1 Kursi Partai Golkar, total kursi pasangan anak Asyafri Jaya Bari (AJB) Walikota Sungai Penuh saat ini, telah menguasai 19 Kursi. Hanya tersisa 6 kursi partai politik di DPRD Kota Sungai Penuh, yakni: Gerindra 2 Kursi, PPP 3 Kursi dan PDI Perjuangan 1 Kursi.

Pasangan Fikar-Yos, harus diakui “suka atau tidak suka” memang berani (Jantan Nian), mampu meraih 19 kursi, sedangkan tiga pasangan Zulhelmi-Arfensa, Ahmadi Zubir-Hardizal, Pusri Amsy-Antos Santoni, belum memperoleh kursi pengusung dengan sisa yang akan diperebutkan enam (6) kursi di DPRD Kota Sungai Penuh, Jambi.

Dari pengamatan dilapangan, sejak bulan Maret, April, Mei, Juni, Juli, kini Agustus, sudah berjalan enam bulan ada kesan yang ditangkap dari pendapat banyak kalangan politisi, masyarakat, para tokoh Adat, Agama, ketiga balon yang belum memperoleh kursi pendukung, terkesan sangat berhati-hati, kalau tak mau disebut loyo dan tidak berani mengambil sikap tegas.

Dengan meminjam istilah (pendapat) dari aktivis Senior Afrizalmen mengatakan “mau makan lemak, tapi tidak mau membeli kelapanya “ kita juga merasa bingung masa iya tiga Balon sampai saat ini belum mendapat rekomendasi dari partai pengusung yang cukup lima kursi, jelasnya via sambungan telephone jarak jauh (28/8/2020) pukul 12:40 WIB.

Kita sangat berharap, salah satu dari tiga balon segeralah mendapatkan partai pengusung, jangan sampai Fikar-Yos melawan kotak kosong. Bila hal ini terjadi, berarti mencatatkan sejarah pertama pada Pilwakot Kota Sungai Penuh, tegasnya.

Peluang inilah yang dimanfaatkan “Fikar-Yos” tiga pasangan kewalahan menghadapi satu pasangan, “(Fikar-Yos).” Boleh jadi agaknya pasangan “Fikar-Yos” disebut Pemberani dan punya pendirian yang kuat dalam pertarungan di tingkat proses mendapatkan partai pengusung. Apa lagi, pada pertarungan kampanye dan hari H pilwakot nantinya?

Sedangkan tiga balon, Zulhelmi-Arfensa, Ahmadi Zubir-Hardizal, Pusri Amsy-Antos Santoni mereka hanya memperebutkan 6 kursi yang tersisa, jika menjelang hari H penetapan Calon tetap, ketiga Balon tidak mengambil sikap tegas mendapatkan kursi pengusung tidak tertutup kemungkinan akan dikuasai Fikar-Yos, berarti mereka calon tunggal.

“Suka tidak suka terpaksa kita terima apa adanya, berarti Fikar-Yos, sudah menang sebelum pertarungan di hari H nya, tandas putra Koto Lanang ini dari balik handphonnya.

Melihat perkembangan politik saat ini, hitungan jam terjadi perubahan. Seharusnya para peserta balon walikota Sungai Penuh mengutamakan tujuan berpolitik meraih kemenangan, dan tidak menghitung berapa kerugian yang harus dikeluarkan untuk semua proses yang harus dilakukan papar Afrizalmen, mengakhiri. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *