Diluar Dugaan, Pertemuan Musa – Pempred Gegeronline Bicara Politik Jujur Untuk Rakyat

Ket foto: Paling kiri Drs. Musa, Tengah Yan Baynuri dan kanan Pempred Gegeronline, Gafar Uyub Depati Intan (foto/keluarga).

Kotacurup,Gegeronline.co.id-Diluar dugaan sama sekali, sekitar pukul 10:00 WIB, Jum’at (25/9/2020) Pemimpin Redaksi Media Gegeronline, Gafar Uyub Depati Intan, dijeput Putra, 19 tahun seorang mahasiswa STAIN Curup, yang mengaku anak dari Yan Baynuri, kebetulan sahabat ketika masih muda.

Kedatangan Putra, menimbulkan tanda tanya ada apa ya? Putra, menjawab saya anak dari pak Yan Baynuri disuruh menjeput bapak, katanya ada pertemuan keluarga dirumah Desa Teladan, Kecamatan Curup Selatan. Lalu, bersiap-siap untuk berangkat kesana.

Bacaan Lainnya

Sampai disana sungguh saya terkejut kata bang Ayub, melihat seorang sosok tokoh yang saya kenal vocal diera orde baru, yaitu Drs. Musa, dan rasa rindupun terjawab. Drs. Musa, yang kini berusia, 79 tahun masih terlihat bugar, bicaranya masih meledak-ledak, postur tubuh dan vice muka terlihat sedikit kurus, tapi sangat sehat.

Singkat cerita, pertemuan kecil itu juga dihadiri tetangga Maswanto dan tamu lainnya. Karena pihak yang ditunggu belum hadir, maka perbincang berjalan, seputar politik.

Musa, sejak mudanya terkenal kritis, jujur dan berani berkomentar apa adanya, tapi untuk kebenaran.

Lalu Musa, mengatakan politik ini perlu kebersamaan dan tidak bisa berdiri-sendiri atau hanya kelompok kecil, ujarnya. Kebersamaan ini harus dimulai dari keluarga, lingkungan dan masyarakat luas.

Apa lagi tahun ini, tahun politik akan digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.

Ketika ditanya Wartawan media ini, bagaimana sosok yang kita harapkan untuk memimpin Rejang Lebong kedepan…? Musa, spontan mengatakan “kita butuh figur yang kuat, masih muda, pekerja keras, berfikirnya untuk rakyat” jelasnya.

Jika cara kerja Bupati/Kepala Daerah terpilih Rejang Lebong nantinya, bekerja dan berbuat untuk rakyat, siapapun orangnya silakan.

Kita butuh yang kuat, jujur dan bertanggungjawab. Inikan pilihan rakyat (masyarakat), makanya kita berharap masyarakat harus selektif, melakukan pilihannya.

Musa, diera orde baru (orba), sudah dekat dengan semua kalangan dari masyarakat paling bawah (miskin), sering diajaknya bicara tentang kesulitan ekonomi, sampai diusianya yang senja masih tetap kritis.

Saya, menyampaikan pada generasi muda kritis itu penting sebagai penyeimbang, dan harus di sampaikan dengan dasar kejujuran, bukan kepentingan pribadi, tandas kakek 10 orang cucu ini.

Dan perlu diingat lanjut Musa, seorang calon Kepala daerah berarti calon Pemimpin, “wajib mendengar nasehat dari yang tua-tua, tokoh agama, adat, masyarakat, apa saran, pendapat untuk membangun daerah” harus didengar dan dilaksanakan, bagi yang masih relevan dengan perkembangan saat ini, kata mantan anggota DPRD Rejang Lebong ini, dari Fraksi Golkar.

Saya, diera orde baru, suka tidak suka saat itu, sebagai anggota DPRD dari Golkar, saya terbuka menyampaikan kritik kepada masyarakat, Pemerintah, seperti pemilihan Bupati tanpa diberi tahu dewan kita disuguhankan dengan calon yang sudah disiapkan.

Saya katakan dengan tegas, untuk apa DPRD katanya. Ini terjadi dimasa eranya Warassantoso dipilih menggantikan Wahidun Jangjaya saat itu. Tapi, kritik pedas itu untuk kepentingan rakyat, bukan kelompok apa lagi pribadi, ujarnya.

Bang Ayub, kini Pempred Gegeronline sudah mengenal sosok yang kritis ini 27 tahun silam, dan baru tiga tahun menggeluti dunia Wartawan.

Ternyata Musa, muda dengan kini tetap kritis. Ia, sangat berharap dalam mementukan siapa yang akan menjadi Bupati/Kepala daerah Rejang Lebong, kedepannya harus kritis dan selektip bagi masyarakat memilihnya.

Karena masa lima tahun, kita harapkan Bupati yang mendapat kepercayaan untuk rakyat, harus mampu membangun daerah ini terutama sektor ekonomi, kata pemilik dua hotel Wisata di Kota Curup, pada Gegeronline.

Seraya, minta Wartawan khususnya Gegeronline, ketemu saat ini agar menjaga kridibelitas Pers untuk turut memajukan daerah, partisipasi Wartawan dalam menyampaikan informasi pembangunan sangat penting, sesuai fakta apa adanya.

Yang baik katakan baik, dan sebaliknya, tapi berlandaskan kejujuran, dan jangan sekali-kali takut menyampaikan ketidak benaran yang terjadi. Karena menyampaikan kondisi riil, apa adanya adalah sebuah kebaikan ujarnya.

Waktu berjalan, menjelang jum’at maka pertemuan keluarga Yan Baynuri, tertunda, karena yang ditunggu belum datang. Dan akan diatur pada rencana berikutnya. Semua, bisa terjadi kalau tuhan belum menghendaki kata Musa, diakhir keterangan. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *