Sungaipenuh,Gegeronline.co.id-Pengerjaan Rehab Lima Ruang Kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi yang dilaksanakan secara Swakelola (Panitia Pembangunan di Sekolah) yang bersumber dari dana APBD-Dana Alokasi Kuhusus (DAK) tahun anggaran 2020 senilai Rp. 227.650.000,- diduga kuat telah terjadi pencurian volume yang berindikasi merugikan keuangan Negara.
Hal ini diketahui dari Zainal aktivis Kota Sungai Penuh kepada Gegeronline Selasa (6/10/2020) mengatakan, bahwa pengerjaan rehab Ruang Kelas Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kota Sungai Penuh diduga kuat telah terjadi pencurian volume yang berindikasi merugikan keuangan Negara, kata Zainal.
Ia menambahkan, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan pekerjaan yang diduga asal jadi seperti pada pekerjaan pasangan Slop atas ditemukan jarak besi cincin pengikat Slop berukuran 13 cm, begitu juga dengan pekerjaan pembesian tiang yang dipakai besi berukuran 10 inci, yang diketahui seharusnya besi berukuran 19-22 cm, tambahnya.
Bukan hanya itu saja, terlihat di lokasi, jarak tiang cincin yang terpasang hanya berukuran 12-13 cm, yang seharusnya berukuran 7-8 cm, lanjut Zainal.
“Iya, pelaksanaan proyek rehab ruang kelas SLB Negeri Kota Sungai Penuh diduga kuat terjadi pencurian volume, demi untuk mencari keuntungan besar dan untuk memperkaya diri sendiri,” tegasnya.
Salah satu masyarakat setempat yang enggan dituliskan namanya kepada media ini, Selasa (6/10/2020) membenarkan, rehap ruang kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau berat 5 lokal sekolah SLB Kota Sungai Penuh diduga dikerjakan oleh pelaksana asal jadi alias tak berkualitas baik, ujar sumber yang minta namanya dirahasiakan.
“Iya dari pada direhab, lebih baik tidak sama sekali, soalnya bangunan lama lebih terjamin kekuatannya dari pada hasil rehab yang baru ini, ungkapan sumber.
Sutris Handayani Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Sungai Penuh saat dikonfirmasi Geger Online melalui Whatshapp nya, Jumat (9/10/2020), belum menjawab, terlihat sudah di baca hingga berita ini dipublis belum ada jawaban resmi dari pihak Kepala Sekolah tersebut. (Mamak/YWS).