Kerinci,Gegeronline.co.id-Proyek Pekerjaan jalan Sekungkung-Batu Kurik berlokasi di Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi yang di kerjakan oleh PT. Prima Pembangunan Kerinci senilai Rp. 10,5 miliar yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Kerinci tahun anggaran 2020 Diduga kuat syarat dengan penyimpangan teknis yang berindikasi merugikan keuangan Negara.
Berdasarkan pantauan Geger Online di lokasi pekerjaan Sabtu (17/10/2020) terlihat proyek jalan Sekungkung- Batu Kurik yang baru selesai dikerjakan itu sudah mengalami Kerusakan yang sangat cepat dalam waktu singkat.
Zoni Irawan aktivis senior Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh kepada Geger Online mengatakan, bahwa pekerjaan tersebut mengalami kerusakan sehingga diduga tidak tercapainya daya dukung konstruksi (kekuatan), ungkap Zoni.
Bukan hanya itu, material kawat dan batu yang digunakan tidak sesuai dengan Spesifikasi teknis yang disarankan oleh Kementerian PUPR RI Bidang Bina Marga, yang seharusnya kawat yang digunakan berdiameter 4 mm pada jaringan dan 5 mm untuk tulangan pokok (Bingkai), tetapi kenyataan dilapangan diameter kawatnya sama besar dan itupun kurang dari 3 mm.
Selain itu batu yang di pasang terdiri dari batuan kecil yang diduga tidak mendukung konstruksi (kekuatan) sesuai dengan ketentuan teknis Kementerian PUPR Kawat harus lah jenis Galvanized (Baja anti karat), terangnya.
Begitu juga pada item pekerjaan aspal diduga tidak tercapai standar kepadatan yang ditentukan atau dengan kata lain gembur dan jenis kerusakan yang terjadi saat ini mulai dari retak memanjang, hancur bertaburan, bergelombang hingga terjadi pengelupasan dari lapisan pondasi.
Hal ini terjadi karena lemahnya pengawasan dari pihak PUPR Kerinci yang nota bene pemilik pekerjaan sekaligus wakil Pemerintah dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, tutup Zoni.
Salah satu masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya kepada Geger Online Sabtu (17/10/2020) menyebutkan, bahwa pekerjaan pengaspalan jalan Batu kurik – Sekungkung baru selesai dikerjakan oleh kontraktor pelaksana, namun hasilnya belum memuaskan bagi masyarakat dan pengguna jalan, ujarnya.
Ia menambahkan, selain hasilnya tidak memuaskan, mutu dan kualitas jalan ini kurang baik. Bahkan dengan nada geram sumber ikut menunjukkan dimana titik kerusakan bronjong dan aspal jalan, tegas sumber yang minta namanya dirahasiakan. (Aprizalmen)