Catatan Yang Terabaikan, Gafar Uyub Depatri Intan
Kesadaran masyarakat Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi dalam Proses dukung mendukung antar kedua calon semakin bergerak maju (dinamis), jika selama ini yang menonjol adalah pasangan calon Fikar Azami – Yos Andrino, (Fikar-Yos) sejak pasangan Ahmadi Zubir – Antos lolos menjadi kontestan peserta Pilwako Sungai Penuh 2020, untuk masa bhakti 2021-2026, pasangan AZAS (AZ-AS), dimana-mana masyarakat angkat jempol dukungan nomor satu (1) AZAS.
Kesadaran yang tinggi ini, diduga ada kaitannya dengan nekadnya pasangan Fikar-Yos, mau memborong partai politik yang perwakilannya ada di DPRD Sungai Penuh, sekedar mengingatkan kembali hampir saja pasangan AZAS tidak dapat kursi pengusung sebelumnya. Namun, tiga partai politik PPP 3 Kursi, PDI-Perjuangan 1 Kursi dan Partai Berkarya 1 Kursi mengusung Ahmadi-Antos.
Sehingga demokrasi sehat berjalan dalam proses, (tidak calon tunggal) karena tiga partai politik itu, memberi peluang bagi pasangan, AZAS ini. Sama kita ketahui, Fikar Azami, adalah putra “kebanggaan” Walikota Sungai Penuh dua periode ini, Asyafri Jaya Bakri (AJB). Dan AJB, sendiri dua periode menjabat masih berjalan saat ini, tidak menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam memimpin Kota Sungai Penuh.
Bahkan, Walikota Sungai Penuh yang satu ini, dan akrab disapa “AJB” tersandung kasus bahkan sampai di demo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, pertengahan tahun 2019 lampau dan ditulis Koran Geger, edisi 1 sd 31 Juli 2019, dengan judul KPK diminta tangkap Walikota Sungai Penuh, namun hingga kini tak tersentuh proses Hukum?
“AJB memang tangguh” bahkan ketika Rizal Jalil menjabat Ketua BPK RI, Kota Sungai Penuh hasil pemeriksaan APBD nya terbilang baik. Dan telah beberapa kali WTP, (Wajar Tanpa Pengeculian). Sedangkan Rizal Jalil, tersangkut kasus Hukum.
Kini, kendati masyarakat sudah berbalik arah mendukung AZAS, (Ahmadi-Antos), perlu mewaspadai kekuatan, “Fikar-Yos” jangan sampai dianggap enteng?
Dalam pengamatan Tim Catatan Yang Terabaikan di Gegeronline, masyarakat Kota Sungai Penuh, “banyak yang tidak suka dengan langkah AJB, namun berdasarkan kebebasan dan perundang-undangan berlaku, AJB tetap mencalonkan putra terbaiknya mencalon di Pilwako Kota Sungai Penuh saat ini.
Gerakan Maju (Dinamis) Tim pemenangan AZAS memang tak perlu diragukan lagi, tapi waspada menjadi perlu dilakukan. Karena gerakkan tim Fikar-Yos, sudah berjalan cukup lama.
Dari catatan liputan Wartawan Gegeronline, sejak tahun 2019 silam Fikar sudah jauh-jauh hari melakukan proses gerakkan politik untuk menuju perebutan kursi orang nomor satu sebagai bakal calon (Balon) Walikota Sungai Penuh. Bertujuan sebagai pelanjut (Pewaris dari ayahnya) Asyafri Jaya Bakri, untuk memegang tampuk kekuasaan kembali.
Kendati AJB, selaku Walikota Sungai Penuh dirundung banyak masalah dalam pembangunan Kota Sungai Penuh, selama hampir selesai sepuluh tahun, tentu Ia juga punya masa pendukung (pendukung fanatic), yang merasakan “enak” bersama AJB?
Dan yang sangat penting, dalam pengamatan Tim Catatan Yang Terabaikan, di Gegeronline, masyarakat Kota Sungai Penuh dalam Pilwako tahun ini, jangan mudah terpancing Provaganda, apalagi Provokator, yang bisa menghembuskan angin kekacauan.
Kedua belah pihak Tim harus saling menjaga, kedamaian, dan menciptakan rasa aman dan nyaman, siapapun “terpilih itu Walikota kita.”
Dan KPU Kota Sungai Penuh, bersama Bawaslu harus sportif, independen, tegas dan berwibawa. Karena Pilwako Sungai Penuh tahun ini, tercatat salah satu Pilkada “yang sangat rawan” sebagaimana telah dipubblis sejumlah media online.
Mari sama-sama kita jaga Kota Sungai Penuh, sebagai sebuah kota di Provinsi Jambi, yang aman dan nyaman. Bagaimanapun masyarakat Kota Sungai Penuh, secara mayoritas adalah satu rumpun, yakni “rumpunnya suku bangsa kerinci” tak lepas dari pertalian garis merah, satu sama lainnya punya hubungan kekeluargaan.
Dan masyarakat (Rakyat) selaku pemegang kekuasaan harus cerdas dan cerdik menggunakan hak pilihnya, secara jurdil (Jujur Adil & rahasia), hanya anda yang tahu memilih pasangan yang mana?
Dan tidak satu pihakpun boleh melakukan intervensi (penekanan). Masyarakat pemilih harus tahu betul hak dan kewajibannya. Dan jangan sekali-kali membangun gerakkan untuk kepentingan sesaat. Lalu rugi untuk lima tahun kedepan. Pilihlah dengan hati nurani masing-masing, lawan intervensi jika ada, hindari politik uang (money politic). Selamat memilih, 09 Desember 2020 mendatang.
Laporan: Tim; Catatan Yang Terabaikan.
Editor/ Penulis : Pemred Gegeronline.