Sungaipenuh,Gegeronline.co.id-Penghadangan terhadap Pasangan Calon (Paslon) Cawako Sungai Penuh nomor urut 02 Fikar Azami-Yos Adrino di Koto Baru beberapa waktu lalu, murni dilakukan masyarakat setempat. Penghadangan ini dilakukan untuk menyelamatkan Koto Baru dari gesekan konflik. Sebab, Anak Batino Sembilan Luhah Koto Baru merasa terlecehkan oleh oknum Tim Paslon 02 saat pembagian makanan di posko induk 02 beberapa waktu lalu.
“Penghadangan ini untuk mereda, jangan terjadi konflik. Kondisi keamanan di Koto Baru saat ini belum normal, makanya kami minta penundaan Paslon 02 melakukan Kampanye,” kata Ahmad Yani Pemangku Adat Sembilan Luhah Koto Baru di rumah Balai Adat Koto Baru kemarin malam.
Dijelaskan, penghadangan ini murni inisiatif masyarakat setempat. Sebab dirinya saat itu berada di tempat kejadian yakni depan Masjid Desa Sri Menanti. Sekitar pukul 15:00 WIB, dia melihat massa yang cukup besar dari arah Hamparan Rawang. Massa itu berasal dari luar.
Saat itu dia melihat ada pengerahan massa untuk maju melalui pengeras suara. Terdengar suara dengan kalimat “Kita harus masuk Koto Baru. Saat ini Koto Baru milik kita,” katanya. Bahkan video tentang pengerahan massa masuk ke Koto Baru banyak beredar di media sosial.
Menurut Ahmad Yani Aparat keamanan ada di tempat kejadian. Dia melihat, aparat keamanan berupaya untuk mereda massa yang datang agar tidak masuk. Kejadiannya sangat cepat, batu sudah beterbangan. Makanya, dia segera bergerak menghalau masyarakat Koto Baru untuk menghindar agar tidak terkena lemparan.
Dia mendengar suara tembakan peringatan dari aparat keamanan. Kondisi sudah memanas. Ada pihak yang menyemprotkan air ke arah massa, kabar terakhir air tersebut sudah terlebih dulu diisi dengan cabe.
Dalam video yang beredar terlihat aparat kepolisian mengamankan seorang wanita keluar dari kerumunan massa. Saat melewati mereka, massa menyebutkan “Budeak ineh ngan nyemprot ayai ke kamai,” teriak massa.
Buzarman Tokoh Adat Sembilan Luhah Koto Baru minta kepada semua pihak tidak memanfaatkan konflik ini untuk kepentingan politik. Menurut Buzarman, kisruh ini terjadi karena Anak Batino mereka terluka dengan ulah oknum saat pembagian makanan di posko 02 beberapa waktu lalu.
“Kamai tasingga nia, uhang nuwak kueh nguse kamai sno mageh maka ayoa (Kami tersinggung, orang melontarkan kue/snack ke arah mereka seperti memberi makan ayam,red),” kata salah seorang Ibu kepada wartawan, kemarin.
Makanya untuk menyelamatkan Koto Baru dan menghindari konflik lebih luas, pihaknya minta aparat keamanan melalui Kapolres Kerinci untuk menuntaskan kasus ini. “Silakan aparat yang mengusutnya dengan bijak,” kata Buzarman yang menegaskan tidak ada pihak lain yang memprovokasi mereka. Kejadian ini murni inisiatif masyarakat, untuk menegakkan hargi diri. (Tim)