KERINCI,GEGERONLINE.CO.ID-86 warga Desa Koto Lanang Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi ramai-ramai mendatangi kantor Pemdes Kerinci Rabu, (27/1/2021). Kedatangan warga penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) mempertanyakan terkait penyaluran BLT yang tidak disalurkan oleh PJS Kepala Desa Koto Lanang kepada sejumlah warga. Seharusnya masyarakat Desa Koto Lanang dapat meringankan beban ekonomi masyarakat dari dampak Covid-19. Namun bantuan yang diharapkan tersebut tak kunjung tiba, contohnya BLT tahap 7 dan tahap 9 tidak disalurkan oleh Pjs Kepala Desa Koto Lanang Fatma Wati, ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Akibatnya masyarakat penerima BLT di Desa Koto Lanang merasa kecewa. Kekecewaan tersebut Membuat warga mendatangi kantor Pemdes Kabupaten Kerinci untuk menyampaikan keluhannya, tambahnya.
Kedatangan puluhan warga ke Pemdes disambut oleh sekretaris dan Kabid Dinas Pemdes untuk mendengarkan serta memberikan arahan terkait penyaluran BLT yang tidak diterima oleh masyarakat. Kemdepit Kabid Pemdes Kabupaten Kerinci saat dikonfirmasi Geger Online Rabu (27/1/20) mengatakan bahwa kedatangan masyarakat Desa Koto Lanang ke Pemdes ini dalam rangka mempertanyakan masalah penyaluran BLT tahap 7 sampai tahap 9 yang belum diterima sampai sekarang.
Sementara Kami dari pihak Pemdes mendapat laporan dari Pjs Kades fatma Wati dan BPD yang mengatakan kalau BLT untuk Tahap 7 sampai 9 tidak dianggarkan dalam APBDes dan masyarakat hanya menerima BLT sampai dengan tahap 6.
Tidak dianggarkan dalam APBDES, besar kemungkinan masyarakat Desa Koto Lanang tidak akan menerima BLT, walapun nantinya direvisi ulang juga tidak bisa menerima karena jangka waktunya sudah lewat. Ujar Kabid. Lebih lanjut Kabid menjelaskan, Kami dari pihak Pemdes akan memannggil Pjs kades dan BPD Koto Lanang untuk mempertanyakan kebenaran penyaluran BLT tahap 7 sampai 9 apakah benar tidak di anggarkan, jelas Kabid.
Afrizalmen tokoh masyarakat Desa Koto Lanang saat dimintai tanggapannya kepada Geger Online Rabu (27/1″/20) mengatakan saya sebagai tokoh masyarakat meminta kepada pihak pemdes untuk dapat menuntaskan permasalahan BLT tahap 7 sampai 9 agar dapat diterima oleh masyarakat Desa Koto Lanang, ungkapnya. “Terus terang saya sangat kasihan dan prihatin dengan 86 warga masyarakat, karena mereka sangat membutuhkan bantuan BLT untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, tambah Afrizalmen.
Seharusnya BPD dan Perangkat Desa harus mendampingi masyarakat Desa Koto Lanang untuk menyampaikan keluhannya ke Pemdes, tetapi kenapa tidak satu orang pun dari BPD maupun perangkat desa yang datang mendampingi masyarakat ke Pemdes. Ada apa ? seperti ada main kucing-kucingan. Masyarakat seperti sudah dibodohi oleh BPD. Ini akan segera kami usut, tegas Aprizalmen yang juga aktivis Kerinci dan Sungaipenuh ini. (Red).