KERINCI,GEGERONLINE.CO.ID-Kasak kusuk peristiwa perambahan hutan TNKS di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi semakin hangat dikupas. Satu per satu tokoh masyarakat Kerinci mulai angkat bicara.
Keperihatinan tokoh terhadap penjarahan hutan tak henti-hentinya digaungkan. Demi menyelamatkan alam Kerinci.
Balai TNKS yang memiliki wewenang dalam penjagaan hutan di Kerinci dituding tidak profesional dalam bekerja. Akibatnya para pelaku perambah hutan dengan leluasa menjarah hutan di Kerinci.
Padahal hutan di Kerinci merupakan kawasan TNKS yang wajib dijaga, bahkan disebut dunia sebagai paru-paru dunia.
Candra Purnama, salah satu tokoh Kerinci kepada TEROPONGJAMBI.ID, Minggu (21/03) menyarankan agar semua tokoh dan elemen masyarakat peduli dengn kondisi hutan di Kerinci.
Menurutnya, demi kelestarian hutan di Kerinci dan menanggapi adanya peristiwa penjarahan kawasan hutan TNKS, agar dilaksanakannya pertemuan akbar yang melibatkan semua Stackholder.
“Saya sudah memberi masukan dengan Anto Black. Coba digagas diskusi atau pertemuan akbar yang melibatkan TNKS, Kehutanan, Dinas LH Pemprov dan Pemkab, Pemkot, DPRD Prov, dan DPRD Kab-Kota, Polda, Polres, Kodim, LSM, Wartawan, Ormas, Pemuda, Tomas dan tokoh adat dll.”Beber mantan Sekda Kerinci ini.
Anto Black merupakan salah satu aktivis di Kerinci, ia juga merupakan inisiator terbentuknya sebuah forum yang dinamai dengan Aliansi Pemuda Peduli Pariwisata Kerinci (APPPK).
Pertanyaan yang kemudian muncul sambung pembina pengelola hutan adat nenek limo luhah Hiang Tinggi, Nenek Empat Betung Kuning Muaro Air Duo, Candra Purnama, siapa yang akan menjadi penggagas atau inisiator ? Dan sumber dananya dari mana ?.
“Yang jadi persoalan adalah siapa yang akan menjadi penggagas atau inisiator dan sumber dana ?.”ungkapnya.
Menurut Candra Purnama, hal tersebut penting dilakukan karena menyangkut kerusakan lingkungan hidup dan ekonomi masyarakat Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
“Ini penting karena menyangkut kerusakan lingkungan hidup dan ekonomi masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh.”tegasnya.
Untuk diketahui, Candra Purnama merupakan pembina pengelola hutan adat nenek limo luhah Hiang Tinggi, Nenek Empat Betung Kuning Muaro Air Duo, Kerinci. (Red)