22 Mei Hari Kemerdekaan Pers Reformasi

Logo Pers dan Logo KWRI. (Foto Dok)

Oleh: Gafar Uyub Depati Intan

Tepatnya tanggal, 22 Mei 1998 satu hari setelah runtuhnya kekuasaan Pemerintahan Orde Baru (Orba), dibawah kekusaan Presiden Soeharto, lahirnya Komite

Bacaan Lainnya

Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI), dan organisasi Pers Reformis. Kita sebagai bagian dari Sejarah Kemerdekaan Pers yang tergabung dalam Pers Reformasi, tidak luput dari sejarah itu, kata Ketua Umum (Ketum) KWRI Ozzy Sulaiman Sudiro, dalam pesan tertulisnya, (11:11, 5/21/2021) dikutip kembali.

Untuk itu sebagai umat Pers Reformis walaupun tidak membuat perayaan secara seromoni. Untuk itu buatlah tagline/ kalimat atau ucapan dengan kreasi tanpa batas, “thanks information day” 22 Mei 2021.

Selamat hari Kemerdekaan Pers ke-23, tanggal 22 Mei 2021. Kemerdekaan Pers untuk Kedaulatan Rakyat, Pers bermartabat Rakyat Berdaulat. Terima kasih, semoga kita tetap semangat meneruskan dan meluruskan Kemerdekaan Pers tentu dalam keadaan sehat lahir bathin, Aamin tulis Ozzy.

Lahirnya Pers Reformis, Mei 1998, 23 tahun silam adalah penentuan sikap insan Pers yang sudah lama dibelenggu dibawah Pemerintahan rezim orde baru. Dari berbagai bentuk tekanan, pemberedelan dan bahkan ada insane Pers yang dipenjarakan.

Sebagai insan pers yang cinta profesi, seperti tokoh besar Pers dan budayawan Indonesia, Mochtar Lubis setelah peristiwa malaria 1974 sempat dipenjarakan lebih kurang tiga bulan, karena tulisan-tulisannya mengkritik kebijakkan pemerintahan orde baru (saat itu).

Sebagai insan Pers reformis, kita perlu mengingat akan perjuangan para Jurnalist pendahulu kita, seperti Mochtar Lubis Cs dan para Jurnalist Pejuang seperti Koran Mingguan Medan Prijaji, yang didirikan Mas Tirto Adhi Suryo Cs, di Bandung Jawa Barat, Pers Indonesia Pertama berbahasa melayu (Indonesia).

Disaat tanah air kita ini dicekam penjajah, Tirto Adhi Suryo dan kawan-kawannya melakukan perlawanan hebat (saat itu), lewat berita-beritanya, memperjuangkan penindasan oleh pemerintah Hindia Belanda, Mas Tirto, sempat disingkirkan ke Maluku Utara. Betapa beratnya pejuang Pers jauh sebelum kita reformasi. Ini harus dikenang dan menjadi tauladan dalam perjuangan kita saat ini.

Nah, bagaimana dengan organisasi Pers KWRI (Komite Wartawan Reformasi Indonesia), tentu kita harus bertanggungjawab, meneruskan dan meluruskan perjalanan perjuangan para pejuang Pers Indonesia yang bermartabat, dan memiliki komitmen yang kuat, untuk mengisi Kemerdekaan Indonesia, sesuai dengan amanat Panca Sila dan UUD 1945.

Jangan sampai kian subur masyarakat (umat Pers), menanggalkan kemerdekaannya, sebagai Jurnalist. Karena profesi Wartawan (pekerja Jurnalist), adalah profesi muliya, sama halnya dengan dokter dan lawyer (ahli) penegakkan Hukum, tidak selalu mampu dibayar oleh pihak yang membutuhkannya.

Salah satu tugas Pers Indonesia, melaksanakan social control, memang tidak harus dibayar. Disinilah tantangan berat bagi setiap insan Pers.

Dihari Kemerdekaan Pers Reformis ini, KWRI salah satu organisasi Pers Wartawan Indonesia, harus berani, jujur dan bertanggungjawab untuk tidak menanggalkan Kemerdekaannya, karena Pers bermartabat harus didukung para journalist yang jujur, kreatip dan bertanggungjawab.

Selamat merayakan hari Kemerdekaan Pers reformis, semoga jaya selalu dan mendapat kepercayaan dari masyarakat. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *