SUNGAIPENUH,GEGERONLINE.CO.ID-Dalam beberapa bulan terakhir warga mengeluhkan banyaknya tumpukan sampah di sejumlah jalan Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi, diperparah lagi dengan aroma tak sedap menyerbak kemana-mana.
Pantauan gegeronline.co.id sampah menumpuk di Kota Sungai Penuh tepatnya sepanjang jalan Bukit Sentiong Desa Koto Tinggi, Jalan Muradi Desa Koto Lolo, jalan Depati Parbo Desa Lawang Agung.Selain dikeluhkan masyarakat setempat, para pengguna jalan juga resah, dikarenakan tumpukan sampah sudah mengeluarkan bau tak sedap.
Sangat disayangkan dua periode jabatan Walikota Asyafri Jaya Bakri (AJB) bahkan dalam hitungan hari jabatan tersebut akan ditinggalkan, tetapi permasalahan sampah tersebut tidak kunjung tuntas. Begitu juga dengan Tempat Pengolahan Sampah yang telah dibangun Pemkot hingga kini belum berfungsi alias mubazir.
“Tumpukan sampah ini sudah berlangsung lama, bahkan tumpukannya sudah seperti bukit. Apalagi saat hujan turun, bau dari tumpukan sampah ke pemukiman warga” ujar Yenti, warga setempat ketika ditemui Gegeronline, Rabu (10/6/2021).
Joko, salah seorang pengguna jalan kepada Gegeronline mengatakan, setiap melintasi jalan ini, selalu mencium aroma tidak sedap.
“Masa iya, dipenghujung masa jabatan Wako AJB, permasalahan sampah seakan tidak ada solusi,””
Ia menambahkan, TPST yang dibangun oleh Pemkot di KM 14 arah Tapan, kenapa tidak fungsikan, mubazir saja jadinya, tandas Joko.
Anehnya, masalah ini tidak menjadi perhatian serius Khairul Azhar Kadis Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sungai Penuh, bahkan terkesan tutup mata dengan permasalahan sampah yang menjadi keluhan masyarakat dan Penggunaa jalan.
Parahnya lagi, tidak satupun pejabat DLH yang memberikan informasi kepada masyarakat kenapa aset milik Pemkot Sungai Penuh yang dijadikan TPST di KM 14 itu tidak difungsikan. Padahal Bangunan dan fasilitas lainnya sudah lama dibangun.
Sementara itu, Hendra warga Kota Sungai Penuh, ketika dimintai tanggapannya mengatakan, Kota Sungai Penuh ini sudah dikepung dengan sampah, hampir 10 tahun kepemimpinan Wako AJB dinilai gagal mengatasi permasalahan sampah, terang Hendra.
“Padahal TPST kan sudah dibangun oleh pak Wako AJB, namun sangat disayangkan bangunan tersebut tidak difungsikan,” tutup Hendra. (Dede)