Oleh : Dewi Wilona, SE
Seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kerinci yang telah dimulai proses perpanjangannya pada 6 Agustus 2021 melalui jalur rotasi/mutasi alias jalur Job Fit yang dinilai semakin tidak menarik untuk disimak.
Tidak menariknya perebutan kursi orang nomor satu di jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kerinci ini dikarenakan ada beberapa hal, dan menurut sudut pandang penulis yang ikut memantau proses ini sebagai berikut :
Pertama, Pemkab Kerinci dalam hal ini telah melakukan 3 kali perpanjangan Jabatan Pelaksana Tugas Sekda Kerinci. Pertama dilakukan PJ Sekda 27 April 2020.Sesuai surat Rekomendasi Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara No. B-1606/KASN/4/2021 Tertanggal 22 April 2021 dilakukan perpanjangan untuk lelang jabatan Sekda, saya melihat hal ini disebabkan karena kurangnya peminat, ada yang minat namun malas untuk ikut dikarenakan ada Pendapat pasti tidak akan terpilih saat diseleksi oleh Tim Penguji nantinya. sehingga sejak Tahun 27 April 2020 jabatan Sekda Kerinci masih Pj hingga saat ini.
Kedua Pejabat eselon II di Kerinci yang mengikuti Assesmen telah di umumkan oleh Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi Pertama (JPTP) telah menetapkan 5 nama yang ikut assesment. Namun satu Nama dengan keterangan Tidak Memenuhi Syarat (TMS)
Adapun Nama-nama tersebut yakni :
H. Noviar Zen, (Kepala Dinas Perizinan satu Pintu), Ir. H. Letmi Hendri (Asisten III), Zainal Efendi, SP. MS. i (Kadis Pora), Drs. Juanda Sasmita (Kadis Pariwisata), Drs. Syahril Hayadi, MS. i (Kadis PMD).
Singkat cerita, siapa yang akan terpilih menurut bacaan subyektif penulis semakin mengerucut ke dua nama, dan keduanya adalah putra terbaik Kabupaten Kerinci. Dalam tulisan ini penulis tidak mengulas Tiga nama calon sekda lain (maaf).
Dua nama yang muncul versi penulis yang benar-benar akan bertarung yakni, Drs. Juanda Sasmita versus Dra. Syahril Hayadi, MS. i dalam istilah sederhana penulis mereka adalah ‘Sipintar’ melawan ‘Sigaul’.
Jika bicara pintar, siapa yang tak mengakui Syahril Hayadi adalah sosok pejabat dengan kemampuan SDM yang mumpuni, tentu semua mengatakan beliau memang pintar.
Soal pengalaman kerja, beliau silih berganti di amanah-kan memegang jabatan prestisius dan strategis. Sebut saja beliau mantan Kepala di BPSDM, yang sudah faham betul tentang SDM khususnya ASN yang ada di Kabupaten Kerinci sekarang diamanahkan sebagai Kepala Dinas PMD.
Retorikanya, manajerialnya, wawasannya, pengetahuannya sebagai pejabat tinggi pratama di Keeinci ia tak perlu diragukan lagi, Asli putra Tanjung Pauh yang Berdomisili di Sulak karna istri berasal dari Siulak.
Namun, dibalik kelebihan yang cukup melimpah itu, sebagai manusia biasa Syahril Hayadi juga tak luput dari kelemahan-kelemahan dan juga kealfaan. Maaf sebelumnya jika ini salah.
Dikalangan pegawai dan para pejabat tak asing penulis dengar curhatan mereka bahwa berurusan dengan Syahril Hayadi atau BKPSDM dan DPMD terbilang Femiliar
Namun bagi para pegawai dan pejabat yang berpendapat demikian, jangan bahagia dahulu, ini bukan pemilihan langsung oleh para ASN. Namun dipilih oleh Bupati Kerinci setelah di konsultasikan kepada Gubernur Jambi.
Bukankah, yang kita tahu syarat pemimpin tak hanya selesai dengan modal kemampuan akademik saja, namun kepiawaian dalam bergaul untuk semua golongan cukup mempengaruhi kesuksesan memimpin itu sendiri, yakinlah.
Sementara ‘Sigaul’ dikalangan ‘akar rumput’ bahkan pejabat sepertinya mendapat dukungan lebih untuk posisi Sekda, tak sedikit yang berpendapat biarlah tidak pintar-pintar amat yang penting berurusan gampang.
Tak hanya urusan pemerintahan saja yang dianggap ‘gampang’ tetapi sebagai mahluk sosial Juanda Sasmita juga terkenal mudah bergaul dan dianggap lumayan ‘pemurah’ dalam kontek materi.
Bicara pengalaman kerja, perjalanan karir terbilang mulus dan grafiknya selalu naik. Dari jabatan terendah telah ia lalui hingga jabatan tertinggi ASN dalam lingkup kabupaten telah ia ‘cicip’.
Jika pemilihan Sekda melalui ‘one man one vote’ alias satu orang satu suara, penulis haqqul yaqin jika diadu dengan Syahril Hayadi. Kepala Disbud ini boleh diistilahkan kemenangan sudah ‘diatas angin’.
Namun, lagi-lagi perlu diingat bahwa yang memilih adalah bupati Kerinci setelah di konsultasikan kepada Gubernur Jambi. Itu sama artinya peluang keduanya bisa saja berubah-ubah tergantung keinginan atasan mereka.
Bukankah kita tahu, Bupati Kerinci punya hubungan Emisonal yang Cukup baik dengan Gubernur Jambi Al Haris masih diyakini punya peran sentral dalam menentukan siapa Sekda Kerinci meskipun hak veto ditangan Bupati Adirozal.
Disamping itu tentu ia juga menginginkan orang pintar yang menjadi pejabat negeri ini. Namun berdasarkan pengalaman selama ia juga banyak menggunakan pejabat yang punya loyalitas dan royalitas kepada atasan dan bawahannya.
Namun, semuanya masih berproses jika bicara nasib, ‘tuah ayam bisa ditebak tuah manusia siapa yang tahu’. Bisa saja Zainal Efendi atau Letmi Hendri yang ditakdirkan Allah menjadi Sekda Kerinci. Wallahualam Bissawab.