BUPATI KERINCI, PROV.JAMBI DR.H.ADIROZAL, MSi dan WAKIL BUPATI KERINCI, Ir. AMI TAHER, SAAT KAMPANYE 2018 SILAM POPULER DENGAN PANGGILAN “ADAM” (ADIROZAL-AMI TAHER). TERCATAT SERBA POPULER, TERMASUK 10 PROGRAM UNGGULANNYA, HINGGA MENARIK SIMPATI MASYARAKAT KERINCI, MENJAGOKAN PASANGAN INI, MENANG DAN DILANTIK MENJADI BUPATI KERINCI MASA BHAKTI TUGAS UNTUK MEMBANGUN KERINCI LEBIH BAIK BERKEADILAN POPULER DENGAN SEBUTAN “KLB-BERKEADILAN” 2019-2024.
Kini 10 program unggulan KLB Berkeadilan, dipertanyakan masyarakat Kerinci, sudah sejauh mana keberhasilan 10 program unggulan dimaksud. Redaksi media ini akan menelisik dan menyimak cermat, keberhasilan sepuluh program unggulan itu. Dan akan menulis secara transparan keberhasilannya, demikian juga catatan pada program yang terbaikan?.
Bupati dan Wakil Bupati Kerinci, Adirozal-Ami Taher, duet pasangan yang populer ini, dengan sisa tugas lebih kurang 2,5 tahun lagi menjelang 2024, “bukan gagal melaksanakan dan merealisasikan, janji mereka, tapi belum berhasil” kita tak boleh menjastis langsung dengan kata Gagal. Kurun waktu dua setengah tahun mana tahu, aka nada keajaiban, hingga “Adirozal” selaku Bupati Kerinci, yang sempat dibanggakan banyak pihak akan mampu merealisasikan 10 program unggulan itu. Dan membangun lebih kurang 10 kantor dinas Pemkab Kerinci yang belum berhasil dilengkapi selama ini?.
Masih ada waktu tersisa untuk menyelesaikan tugas pengabdian, memberikan hasil pembangunan mensejahterakan masyarakat, “Kerinci Lebih Baik-Berkeadilan” populer (KLB-BERKEADILAN). Berhasil atau tidaknya, tanyakan langsung pada masyarakat Kerinci terdiri dari 5 kecamatan Kerinci Hilir, empat kecamatan Kerinci bagian Tengah dan enam kecamatan Kerinci bagian Hulu (mudik).
Kerinci Lebih Baik (KLB) sudah sangat lama populer, mulai periode pertama Adirozal, terpilih menjadi Bupati Kerinci 2014 silam (saat itu) berpasangan dengan Zainal Abidin, SH.MH. Sangat populer dengan sebutan Adzan (Adirozal-Zainal).
Lima tahun masa tugas pengabdian membangun Kerinci Lebih Baik (KLB), ternyata perubahan memang terjadi, tapi tak jauh bergerak maju khusus untuk pembangunan infrastruktur selama lima tahun yang menghabiskan dana anggaran bersumber dari DAU (Dana Alokasi Umum) APBD Kerinci, ditambah Dana Alokasi Khusus (APBN), jumlahnya triliyunan rupiah. Untuk periode pertama 2014-2019, dan 2019-2024 baru berjalan memasuki tahun ketiga dalam periode kedua menjadi Bupati Kerinci.
Untuk meningkatkan infrastruktur secara fisik, Jalan Hotmix, Rehabilitasi Daerah irigasi, (Jaringan Irigasi), Pertanian, Kesehatan, Pendidikkan dan lainnya.
Namun pembangunan Kerinci Lebih Baik (KLB), hanya tercatat berhasil diatas kertas. Buktinya Pemkab Kerinci, tujuh kali berturut-turut mendapat hadiah WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dalam pemeriksaan pembelanjaan APBD oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Jambi.
Dibanyak lokasi kegiatan fisik. Justru bertolak belakang dengan keberhasilan riil secara fisik dilapangan. Disejumlah lokasi pembangunan, berupa Gedung, kantor, Irigasi, link jalan banyak ditemukan pekerjaan “asal-asalan” tidak sesuai dengan rencana semula, (rencana umur bangunan), malah berumur pendek namun selama tujuh tahun tetap WTP?.
Jadi pembangunan KLB Berkeadilan, (KLB jilid II) Adirozal-Ami Taher, Pembangunan Kerinci Lebih Baik Berkeadilan, sangat wajar dipertanyakan oleh masyarakat. Apa lagi masyarakat awam, yang tidak mengerti secara teknis dan kendala anggarannya, di Kerinci Hilir dan Hulu (mudik) link jalan Kabupaten banyak ditemukan hancur berantakan, hingga anggaran tahun 2021, namun Bupati Kerinci masih bisa berbangga, karena masih dinilai WTP, dalam penggunaan anggaran?. (***)
Penulis/ Editor : Gafar Uyub Depati Intan.