SUNGAIPENUH,GEGERONLINE.CO.ID.-Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) aparatur pemerintah menjadi kegiatan rutin. Untuk itu, Walikota Sungaipenuh disarankan agar lebih selektif merekomendasi lembaga pelaksana Bimtek.
Bukan tanpa alasan, beberapa waktu lalu, BPD se-Kota Sungai Penuh mengikuti Bimtek di Jambi yang dilaksanakan oleh Lembaga Pusat Pendidikan Keuangan dan Pemerintahan Desa (PPKPD).
Namun kegiatan tersebut menuai sorotan tajam publik, karena biaya Bimtek naik, peserta pun mengeluh. Parahnya lagi kegiatan Bimtek di ruangan hanya satu setengah hari, tak sesuai dengan schedule awal. Hal itu dinilai pemborosan uang negara dan adanya upaya memperkaya lembaga penyelenggara.
“Dengan adanya sorotan publik, menunjukkan bahwa kegiatan Bimtek yang dilaksanakan lembaga tersebut patut dipertanyakan. Apakah murni niatnya Bimtek, atau ada ajang bisnis,” ungkap Zoni Irawan, Ketua LSM Geger
Dia menambahkan, kegiatan Bimtek BPD ini merupakan pertama di pemerintahan Walikota dan Wakil Walikota baru. Namun jika kegiatan menuai sorotan negatif publik, secara tidak langsung juga menimbulkan efek negatif terhadap kepala daerah.
“Apalagi dengan naiknya tarif Bimtek dari tahun-tahun sebelumnya. Ditambah lagi kegiatan tak sesuai schedule, ini bisa saja mencoreng nama Walikota dan Wakil Walikota,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut dia, Walikota harus selektif dalam menyeleksi dan merekomendasikan lembaga pelaksana Bimtek. Apalagi lembaga yang sudah direkomendasi, tapi justru tak sepenuhnya untuk membantu Wako dan malah melaksanakan kegiatan sebagai serimonial belaka.
“Lembaga yang melaksana Bimtek BPD kemarin (PPKPD,red), dari rekam jejak dalam melaksanakan Bimtek, selalu menuai sorotan negatif. Untuk itu, kepada pak Walikota, agar tidak lagi menggunakan jasa lembaga tersebut untuk kegiatan Bimtek kedepan,” terangnya.
“Masih banyak lembaga lain yang kredibel dan prpfesional untuk melaksanakan Bimtek. Kita tidak ingin, nama baik pak Wako dan Wawako, rusak gegara ulah lembaga yang melaksanakan kegiatan Bimtek,” tegasnya.
Untuk diketahui, Lembaga PPKPD yang dipimpin Hasril, telah melaksanakan Bimtek terhadap BPD se-Kota Sungai Penuh. Bimtek yang dijadwal 4 hari, ternyata efektif terlaksana tak sampai dua hari. Bahkan penutupan dipercepat yakni pada hari ketiga.
Biaya pun naik Rp 500 ribu dari biasanya, yakni Rp 2,2 juta menjadi Rp 2,7 juta. Informasi yang berkembang, peserta yang tidak berangkat pun, tetap harus setor uang kepesertaan. Sedangkan jumlah peserta hampir 200 orang.
Hasril, saat dihubungi wartawan mengaku kegiatan dilaksana 4 hari, mulai cek in hotel dihari pertama (Kamis) dan penutupan hari keempat (Minggu). “Jumlah peserta 64 orang,” katanya.(Red)