Dua Desa di Kerinci Banjir, Pemkab Belum Turun ke Lokasi

KERINCI,GEGERONLINE.CO.ID–Dua Desa di Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci yakni Desa Ladeh dan Lubuk Suli kembali dilanda banjir bandang, akibat dari Meluapnya aliran Sungai Batang Merao disebabkan intensitas hujan yang tinggi melanda sejumlah wilayah Kabupaten Kerinci.

Bahkan Hingga kini, (Senin malam,red) Dinas PUPR Kerinci dan anggota DPRD Kerinci belum turun meninjau sejumlah lokasi banjir di Kecamatan Depati Tujuh.

Bacaan Lainnya

“Iya, sampai saat ini belum ada tindakan Dinas PUPR Kerinci atau bantuan dari pemerintah daerah,” kata Robi salah seorang warga Depati Tujuh.

Dia menyebutkan setiap turun hujan di hulu Sungai Batang Merao, air pasti meluap dan mengenangi ratusan rumah di Kecamatan Depati Tujuh. “Tadi malam (senin malam) jam 21.00 wib air masuk rumah. Kita minta Dinas PUPR Kerinci untuk bergerak cepat mengatasi banjir ini, jangan cuma turun melihat saja,” ungkapnya.

Masyarakat Depati Tujuh, lanjutnya lagi, minta kepada Dinas PUPR Kerinci untuk segera melakukan normalisasi sungai untuk langkah awal mengatasi banjir disini. “Sudah beberapa kali Dinas PUPR Kerinci dan DPRD Kerinci, namun sampai saat ini belum ada tindakan sama sekali,” pungkasnya.

Eka warga lain juga mengatakan hal yang senada, dia mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada tindakan dari Dinas PUPR Kerinci dalam menangani masalah banjir yang tengah terjadi di Lubuk Suli.

Setiap banjir lalu lintas jelas terhenti akibat meluapnya air hingga ketinggian satu meter, tentu kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa lalu lalang seperti biasa. Ini semua merupakan kondisi yang sangat perlu perhatian pemerintah, sebab banjir telah berakibat fatal bagi sektor lainnya, terlebih sektor ekonomi, sosial dan pembangunan terganggu diwilayah ini.

“Warga sangat berharap ada tindakan cepat dari pemerintah daerah mencari solusi.Jangan hanya datang dan melihat saja datang kesini,”ungkapnya kesal.(DW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *