Depati Tujuh Kembali Dilanda Banjir, Bupati Kerinci Tak Kunjung Tiba

Ket poto: Kondisi jalan Kabupaten Kerinci di Kecamatan Depati Tujuh dan rumah warga yang tergenang air.

KERINCI,GEGERONLINE.CO.ID-Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi mengakibatkan sejumlah Desa di Kecamatan Depati Tujuh kembali dilanda banjir hingga mencapai ketinggian 1.5 meter.

Parahnya lagi, Air masuk kedalam rumah warga membuat masyarakat harus kerja keras membuang air yang tergenang dalam rumahnya. Dan mereka terpaksa berjaga menunggu air surut.

Bacaan Lainnya

Diketahui dari bulan Oktober hingga awal November ini sudah 5 kali Kecamatan Depati Tujuh kebanjiran. Selama itu juga belum ada Bupati Kerinci turun untuk melihat langsung warganya yang terkena musibah banjir.

Camat Depati Tujuh Nasrul saat dikonfirmasi wartawan Selasa, (2/11/2021)mengatakan, “Kecamatan Depati Tujuh kebanjiran karena hujan sangat deras dan melimpahnya sungai Batang Merao yang tidak bisa menampung air sehingga meluap ke pemukiman warga, ujar Nasrul.

Dan Saya memantau langsung kondisi banjir dengan Ketinggian air mencapai 1.5 meter, yang terparah di Desa Lubuk Suli dan Desa Kubang. Sampai sekarang sudah 5 kali terjadi banjir.”

Selama bencana banjir belum ada bantuan dari pemerintah Kabupaten Kerinci, masyarakat Depati Tujuh sangat berharap perhatian dan solusi agar bencana banjir bisa segera diatasi, sebut Nasrul.

“Pagi ini di kantor Camat Depati Tujuh ada acara pembukaan kegiatan lomba kader PKK tingkat Kecamatan, namun terhambat karena teras kantor sangat kotor oleh lumpur akibat banjir, sehingga dibantu pihak Damkar yang menyemprotkan air untuk membersihkannya,” tandas Nasrul.

Himawan Syarif tokoh masyarakat Depati Tujuh saat diminta tanggapannya Selasa (2/11/21) mengatakan, Ketika musim hujan turun Kecamatan Depati Tujuh sudah terbiasa menjadi langganan banjir, bahkan dalam satu bulan ini sudah 5 kali dilanfa banjir, mulai dari Desa Koto Tuo sampai Desa Koto Lanang,

Anehnya, banjir yang terus melanda Kecamatan Depati Tujuh tidak menjadi perhatian serius dari Bupati Kerinci, bahkan terkesan cuek-cuek saja.

Padahal masyarakat sangat butuh perhatian dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kerinci, namun sayangnya Adirozal selaku Bupati tak kunjung datang, sehingga masyarakat bertanya apakah ini yang dinamakan KERINCI LEBIH BAIK dan BERKEADILAN (KLB-Berkeadilan) sesuai dengan janji politik Adirozal, tandas Himawan dengan nada kesal. (BZ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *