Ini Perbedaan Penjilat dan Penghianat

Catatan : Bujang Purajuk

Penjilat atau pencari muka dan suka mengangkat telur demi untuk mendapatkan pujian dan meloloskan kepentingannya biasanya selalu hadir di sekitar kita, baik itu di lingkungan kerja maupun di lingkungan pergaulan kita sehari-hari.

Bacaan Lainnya

Kehadiran penjilat di sekitar kita, akan terlihat seperti Rubah dengan Bulu Domba. Didepan kita dia akan bersikap dan bertutur kata siapa manis, tapi dibelakang kita dia menikam.

Karakter seorang penjilat bukanlah karakter yang dibuat-buat, melainkan seperti karakter dari Garis Keturunan yang sangat sulit untuk disembuhkan.

Karakter atau sifat penjilat ini biasanya sangat berbahaya bagi penderitanya. Namun, penderitanya selalu tidak menyadarinya, bahwa bahayanya bersosialisasi, karena penjilatnya lebih ke egonya.

Sifatnya yang suka mencari muka dan pujian dari atasan (Bos) dengan menjatuhkan orang lain, baginya itu adalah keharusan dan harus dilakukan, agar ia terlihat lebih unggul dari orang lain, meski nyatanya penjilat itu biasa-biasa saja.

Tapi itulah penjilat, dia merasa paling tahu, paling pintar dan paling keren, bahkan menganggap orang lain itu bodoh, suka menyombongkan diri dan menjatuhkan orang lain.

Penjilat itu seperti Duri dalam Daging. Untuk kepentingannya sendiri, ia akan memadamkan pelita (lampu) orang lain atau temannya, sehingga ia terlihat terang benderang.

Anehnya, si penjilat seringkali tidak menyadari bahwa orang yang dijilatnya sudah tahu bahwa dirinya adalah penjilat.

Penjilat memang manusia yang tidak tahu malu, bermuka tebal dan bermuka dua, meski sifat-sifatnya sudah diketahui dan terungkap, penjilat selalu punya alasan, dan mengeraskan ujungnya.

Penjilat tetap penjilat, ada yang bilang, Binatang lebih mulia dari penjilat. Apakah itu beruntung?

Ingatlah, lebih baik menjadi pengkhianat daripada menjadi penyanjung, karena Tuhan akan lebih perhatian dan takut pada pengkhianat, daripada penyanjung yang seperti anjing jinak.

Pengkhianat.

Pengkhianat adalah orang yang tidak setia, baik kepada Tuannya sendiri atau teman-temannya. Pengkhianatan bisa terjadi karena ketidakcocokan, rasa sakit hati, tidak mendapatkan keadilan dan banyak hal lainnya.

Jadi pengkhianat memang sangat jahat dan sangat tidak disukai, apalagi mengkhianati cinta, tapi dari pada penipu, jika disuruh memilih pasti akan memilih pengkhianat daripada penipu, karena penipu hanyalah pecundang yang merasa diri paling hebat yang tak sadarkan diri. Padahal sebenarnya itu hanya seonggok sampah busuk penuh belatung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *