Kisah Manusia Harimau “Cindaku” Penjaga Hutan Kerinci

Catatan : Bujang Purajuk

CINDAKU sering dikisahkan dalam cerita legenda di masyarakat Provinsi Jambi. Ia merupakan mahluk mitologi yang wujudnya digambarkan berupa manusia tapi setengah tubuhnya berupa harimau. Cindaku disebut-sebut sebagai penjaga kawasan hutan Gunung Kerinci.

Bacaan Lainnya

Cindaku dipercaya merupakan sebuah kekuatan yang dimiliki oleh seseorang dengan ilmu magis yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.

Sementara, Tingkas adalah wujud asli dari Cindaku yang berupa seorang manusia. Tingkas sendiri memiliki hubungan yang begitu dekat dan baik dengan harimau sebagai penjaga batas antara manusia dan harimau.

Konon, Tingkas digambarkan sebagai sosok yang berjasa bagi masyarakat Kerinci berkat dirinya dalam membantu Desa dan menjaga hutan.

Hubungan yang baik antara Tingkas dan Candu ini diturunkan dari mantra dan adanya ikatan batin yang kuat.

Mereka ditugaskan untuk menjaga hubungan yang tercipta antara manusia dan harimau yang selalu berselisih, bahkan sampai menimbulkan kematian di antara kedua belah pihak.

Meski begitu, Cindaku tidak dapat berubah sesuka hati dimana pun saat mereka berada. Cindaku hanya dapat mengubah wujudnya dan memiliki kesaktian di daerah kawasannya yakni Kerinci.

Kesaktian mengubah wujudnya itu, tentu saja untuk menjalankan tugasnya dalam menjembatani manusia dan harimau supaya saling menjaga satu sama lain.

Oleh sebab itu, dibuatlah kesepakatan di antara mereka, dimana manusia tidak boleh merusak alam yang dapat mengganggu keberlangsungan hidup harimau. Hal ini juga berlaku untuk harimau yang dilarang untuk membuat kekacauan dan menyerang manusia.

Apabila salah satu dari mereka melanggar kesepakatan itu, akan ada hal yang harus dibayar. Cindaku akan membalas perbuatan orang yang telah melanggar kesepakatan tersebut. Begitu pun dengan kaum harimau yang mengganggu di wilayah manusia akan menerima akibatnya.

Mitos makhluk mitologi ini telah melegenda dan menjadi kisah turun temurun di Kabupaten Kerinci, bahkan sampai ke negara tetangga Malaysia. Namun, tidak semua orang di wilayah Kerinci adalah Cindaku.

Makhluk perwujudan setengah manusia dan setengah harimau ini hanya mereka yang berjiwa spiritual tinggi dan keturunan Tingkas yang bisa melihatnya.

Cerita ini dihimpun dari berbagai sumber yang layak dipercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *