KKP Kunjungi Lubuk Larangan Batuwah Desa SBG Kerinci

Kepala Desa Suardesi bersama Bumdes Lubuk Penantian Sungai Batu Gantih menyambut kedatangan rombongan dari KPP. Dok/Beo.co.id-Kerinci Dan Gegeronline.co.id
KERINCI,GEGERONLINE.CO.ID – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan melalui ahli peneliti Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) beserta rombongan mengunjungi Lubuk Larangan (Lubuk Batuwah), Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Rabu (18/5/22).

“Kami merasa bangga dan mengapresiasi Kabupaten Kerinci mampu mengakselerasi sebagai contoh untuk kabupaten lain di Jambi, model pengembangan dan pengelolaan perikanan daratan Lubuk Larangan,” ujar Dr. Amula Nurfiarini S.P. M.Si ahli bidang Pengelolaan Sumberdaya ikan Peneliti BRSDMKP – KKP.

Sambung ia menuturkan kembali, bersinergi pemerintah desa Sungai Batu Gantih dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), jika di stimultan dapat mengembangkan 3 pilar pembangunan secara ekologi dan dapat melestarikan ikan semah serta dapat dipadukan disektor wisata yang memiliki nilai ekonomis sebagai nilai tambah masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Harapannya, Lubuk Larangan ini dapat menjadi teladan bagi daerah sekitarnya dan dapat bertambah ke desa lain, sepanjang Ulu Sungai Batang Meraoo bisa dikelola secara arif dan tanggungjawab,” harapnya.

Secara tegas dia juga menyampaikan, meminta kepada masyarakat tetap menjaga serta tetap konsisten dan berkomitmen dalam menjaga bersama pelestarian alam lingkungan Sungai Batang Meraoo.

“Ekosistem dan aneka ragam sumberdaya hayati khas Sungai Batang Meraoo, yaitu ikan Semah secara arif dan bijak serta dapat menciptakan turunan aktif dalam mengembangkan ekonomi produktif berbasis perikanan,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jambi, bidang Konservasi, Bambang Irwanto, S.Pi mengatakan sangat senang atas ide dan gagasan dari desa Sungai Batu Gantih dan Bumdes Lubuk Penantian.

“Kita sangat berterima kasih kepada pemerintah Sungai Batu Gantih dan Bumdes beserta masyarakat telah peduli dengan sumber daya ikan, sesuai dengan program kami sendiri untuk lestarikan serta mensupport bagi masyarakat yang ingin membuat Lubuk Larangan,” ucapnya.

Dari pantauan dan monitoring, dampaknya telah dilihat dan telah berhasil. Lanjut dia lagi menerangkan bahwa mendapatkan masuk dari Kades Sungai Batuh Gantih ingin meningkatkan status suaka perikanan.

“Kalau kawasan reservat Lubuk Larangan tidak boleh dilakukan pemanenan sampai kapan pun, disitu lah Lumbung kita sebenarnya dan 1 lagi membentuk kawasan penyangga Lubuk yang dapat dipanen dengan batas waktu tertentu,” katanya.

Selanjut membuat zona ekonomi dengan cara untuk dipancing peluang ekonomi dan menggunakan alat yang ramah lingkungan untuk menjaga keasrian alam Sungai Batang Meraoo seperti memasang bubu (alat tangkap tradisional).

“Jangan sampai menggunakan alat terlarang dapat melanggar ketentuan hukum dan merugikan kita sendiri. Tetap lah membangun komunikasi ke provinsi semoga daerah ini menjadi desa wisata,  sebab alamnya yang luar biasa,” tungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sungai Batu Gantih (SBG), Suardesi dalam sambutannya, sangat mengapresiasi atas kedatangan tim penelitian dari Kementerian Perikanan dan Kelautan.

“Sangat mengapresiasi atas datang tim dari Kementerian yang telah berkunjung dan melihat langsung Lubuk Larangan (Lubuk Batuwah) desa Sungai Batu Gantih,” sautnya dimomentum persiapan event perdana mancing mania di Lubuk Batuwah.

Ia menambahkan, tujuan adanya Lubuk Larangan agar tercipta peluang ekonomi masyarakat dengan target jangka panjang serta menciptakan peluang kerja masyarakat yang akan menjadi icon desa wisata kedepan.

“Itu semua menjadi harapan kita bersama, tapi perlu ada dukungan semua pihak, agar apa yang dicitakan tercapai,” demikian sampainya.(M. Marthen/SB/DW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *