Warga Peladang : Ahmadi Janji Akan Majukan RPT, Ternyata Sampah Yang Diberikan Pada Kami

SUNGAIPENUH,GEGERONLINE.CO.ID-Tokoh Masyarakat dan Adat Kecamatan Sungai Bungkal dinilai bungkam dan tak berkutik bahkan terkesan membiarkan kawasannya tercemar oleh opresional Tempat Pembuangan Sampah di Renah Padang Tinggi (RPT) yang dilakukan Pemerintah Kota Sungai Penuh .

Hal ini dapat dilihat dari akan beroperasinya pembangunan TPA RPT untuk dijadikan lokasi pembuangan sampah Pemkot Sungai Penuh, terindikasi adanya permainan janji politik dan uang terhadap beberapa orang oknum tokoh masyarakat Sungai Bungkal.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan Informasi, awalnya tokoh masyarakat dan adat yang ada di kawasan Desa Sungai Ning menolak adanya TPA Pemkot Sungai Penuh beroperasi di RPT, tapi kini justru mereka yang menyetujuinya, ada apa dibalik semua itu?.

Datuk Her salah satu Tokoh masyarakat setempat mengatakan, bahwa Pemkot Sungai Penuh tidak bisa buang sampah di RPT dikarenakan aliran anak Sungai dan Sumber air Warga Sungai Ning terutama Dusun Harapan berasal dari RPT.

“Pemkot Tidak bisa sepihak memutuskan hal tersebut, ini Tanah Kelahiran saya, ujar Datuk Her ketika selesai rapat di rumah Kades Sungai Ning, Selasa (7/6/2022).

Kades Sungai Ning menuturkan, bahwa saat kesepakatan tersebut di tandatangani oleh warga ia tidak ikut dalam musyawarah yang diadakan oleh LH Kota Sungai Penuh dengan warga Sungai Ning, karenakan berada di luar daerah. Sekembalinya dari Jambi saya melihat ada surat kesepakatan yang sudah ditandatangani oleh warga, dansetelah itu barulah saya ikut menandatanganinya ungkapnya (14/6/22).

Ditempat terpisah warga Kecamatan Koto Baru yang berkebun di RPT menyampaikan keberatannya, Dinas LH Kota Sungai Penuh tidak mengajak Masyarakat yang berladang untuk bermusyawarah. “Ya, benar saya memiliki kebun yang berdekatan dengan lokasi TPA RPT tetapi saya tidak pernah diajak untuk berembuk masalah TPA RPT, tau-tau Pemkot sudah menetapkan RPT menjadi Lokasi TPA, ujarnya.

Padahal ketika Ahmadi itu mau nyalon jadi Walikota Sungai Penuh sempat potong kambing di RPT karena niat dan janjinya mau memajukan RPT, namun kenyataannya sampah masyarakat Kota Sungai Penuh yang diberikannya pada kami di RPT ini, tambah salah satu peladang yang enggan disebutkan namanya dengan nada kecewa. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *