SUNGAIPENUH,GEGERONLINE.CO.ID – Sejak penutupan TPA Sampah Illegal oleh warga Kota Sungai Penuh, Selasa (19/4) kemarin, membuat sejumlah TPS dan sejumlah badan jalan dipenuhi dengan tumpukan sampah masyarakat.
Hingga kini, belum ada kejelasan kemana sampah akan diangkut. Parahnya lagi, sampah menumpuk dan berserakan di pasar tradisional Tanjung Bajure.
“Pasar Tanjung Bajure kotor dan bau sekali. Sampah menumpuk dan berserakan karena tidak ada pengambilan sejak kemarin,” ujar pedagang.
Sementara itu, dana BOS SD dan SMP di Kota Sungai Penuh hingga kini juga belum cair. Belum cairnya dana BOS membuat operasional sekolah terhambat dan dikeluhkan oleh Kepala Sekolah.
“Sampai sekarang dana BOS belum juga cair. Tidak tahu kita apa masalahnya di Dinas Pendidikan,” ujar sumber kepada sejumlah wartawan.
Roli Darsa Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Sungaipenuh membenarkan hingga kini dana BOS belum dicairkan.
” Iya, sedang proses permintaan laporan Pertanggung Jawaban dan Verifikasi BOS Tahap 1 dan Laporan Online Masih Beberapa Sekolah Yang Belum,” ujar Roli melalui pesan WhatApss
Selain itu, dia berdalih belum cairnya dana BOS juga disebabkan, permintaan data peserta didik baru tahun ajaran 2022/2023 Yang Disinkronisasikan dengan Dapodik Dinas Pendidikan Masih Banyak Sekolah Yang Belum melaksanakannya.
Kemudian, rencana kerja anggaran sekolah yang berdasarkan Visi Misi Pendidikan Kota Sungai Penuh 2021-2026 sesuai Juknis BOS berdasarkan hasil asistensi masih banyak yang belum mengumpulkan.
“Insya Allah Dalam Beberapa Waktu Kedepan Akan Segera Kita Proses Penyaluran Jika Beberapa Poin diatas Sudah dilengkapi Secara Adminstratif dan teknis. Masih ada beberapa sekolah yang belum Menyerahkan, Terutama Hasil PPDB Tahun 2022/2023, Insha Allah Dalam Beberapa Waktu Kedepan Akan dilaksanakan Penyaluran,” terangnya. (Tim)