Penyesalan Mendalam Tak Akan Mengubah Keadaan, Selamat Jalan Kawan

Oleh : Dede Purajuk

Sudah tahu bahwa penyesalan tidak akan mengubah apapun yang sudah terjadi, tetapi tetap saja entah sadar atau tidak kesalahan demi kesalahan terus terjadi. Untuk menghibur diri atau untuk memaafkan diri sendiri, kita bisa saja mengatakan “Yang namanya manusia itu bisa salah”. Tetapi di relung hati terdalam, suara hati menegur kita agar jangan lagi mengulangi kesalahan yang sudah terlanjur terjadi. Salah satunya adalah terlalu cepat mengambil keputusan.

Bacaan Lainnya

Bila menyangkut finansial, tidak menjadi masalah karena paling rugi dan kehilangan sejumlah uang, tetapi dalam hubungan kemanusiaan akibat terlanjur terlalu cepat mengambil keputusan dapat berakibat rusaknya hubungan persahabatan.

Merawat hubungan persahabatan dibutuhkan waktu bertahun-tahun, bahkan tidak jarang belasan tahun. Tapi bila tidak cermat dalam mengambil kesimpulan, bisa saja hubungan baik selama bertahun-tahun menjadi terputus. Padahal hanya salah persepsi.

Ketemu Sahabat Lama, Kok Berubah?

Dapat nomor telpon Indra sahabat lama yang sudah belasan tahun kehilangan kontak, rasanya senang banget. Langsung dengan semangat menggebu-gebu saya telpon, tapi ternyata nada suara sahabat baik saya Indra rasanya tawar saja dan sama sekali tidak terasa bahwa dulu adalah sahabat baiknya. Langsung, saya naik darah dan memvonis “Sombong banget”.

Dan antusias untuk bisa bertemu secara face to face mendadak menyurut dan sirna. Padahal awalnya, saya ingin bertanya alamatnya dan ingin mengunjunginya.Tetapi sejak menerima jawaban yang menurut saya tawar, maka dalam hati kecil, saya sudah mencoret satu nama dari daftar sahabat baik karena menganggapnya sombong dan sudah tidak ingat lagi persahabatan kami yang sudah terjalin belasan tahun.

Tetapi selang beberapa hari kemudian, dapat kabar bahwa sahabat baik saya Indra  meninggal dunia karena sudah lama terbaring sakit akibat komplikasi berbagai penyakit. Gimana rasanya? Mau menangis dan minta maaf? Orangnya sudah tiada. Saya  menyesal amat sangat, tapi penyesalan tidak dapat menghidupkan orang yang sudah meninggal.

Apalagi saat menelpon isterinya, dapat kabar bahwa suaminya Indra sering bercerita sangat berharap bisa bertemu dengan saya, tetapi karena untuk duduk saya susah, apalagi untuk naik kendaraan. Indra adalah sahabat baik sejak masih sama sama muda hingga kami sama sama berkeluarga dan kemudian saat saya pindah ke Jakarta dan nomer telpon diganti, kami kehilangan kontak. Penyesalan selalu datang terlambat. Kisah sedih ini saya tulis karena pada saat ini, saya lagi membuka album kenangan lama.

Semoga tulisan kecil ini ada manfaatnya buat kita semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *