Program TPS-3R Wako Ahmadi Rp 11 M Terancam Gagal Total

Ket Foto: Walikota Sungai Penuh Ahmadi Zubir, (Kiri Atas), Kadis Lingkungan Hidup (Kanan Atas) dan TP3SR di Renah Pandan Tinggi. (Dok)

SUNGAIPENUH,GEGERONLINE.CO.ID-Program prioritas Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir-Alvia Santoni mewujudkan Kota Sungai Penuh bebas sampah belum menunjukkan hasil yang memuaskan bagi masyarakat.

Tahun 2022 anggaran yang telah digelontorkan sebesar Rp. 11 milyar melalui Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dinas PUPR Kota Sungai Penuh belum ada yang beroperasi, bahkan, program tersebut terancam gagal, karena berdasarkan audit BPK-RI 2022, TPS-3R berdampak mencemarkan lingkungan.

Bacaan Lainnya

Demikian juga untuk kesejahteraan para buruh kebersihan Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup dan Dinas Perkim Kota Sungai Penuh sudah memasuki bulan ketiga tak kunjung menerima gaji.

Pantauan media ini, di terminal Kumun Debai Selasa (14/3/2023), terlihat tumpukan sampah sudah berserekan.

“Sudah sekitar 8 bulan disini dijadikan tempat pengolahan sampah” ujar salah satu petugas sampah di terminal Kumun.

Menurutnya, karena tidak adanya lokasi yang jelas untuk pembuangan sampah, masyarakat ramai-ramai membuangnya di terminal tersebut.

“Biasanya dipinggir jalan, dikarenakan masyarakat sudah marah terpaksa pindah kesini (Kedalam terminal), tambahnya.

Sementara itu, Erwin warga Kota Sungai Penuh menyampaikan bahwa permasalahan sampah di Kota Sungai Penuh masalah yang tak kunjung selesai.

“Ini akibat pemimpin (Kadis LH Wahyu red) tidak mampu untuk mencari solusi mulai dari masalah honor sopir truk, hingga tempat pembuangan sampah”

“Terminal kumun merupakan aset Pemkot yang dalam pembangunannya sudah menghabiskan anggaran milyaran bukan tempat untuk pengolahan sampa” ungkap Erwin.

Menurut Erwin, apabila Kadis LH dan Kebersihan tidak mampu menjalankan dan melaksanakan tugasnya, dia minta kepada Kadis untuk mengundurkan diri.

“Kalau tidak mampu, sebaiknya adis Mundur saja. Untuk apa mempertahankan jabatan, apabila kinerjanya tidak bagus,” ujarnya

Sementara itu, sejumlah petugas kebersihan Dinas LH dan Kebersihan, Dinas Perkim terlihat lesu. Mereka minta supaya honor mereka segera dicairkan.

“Kita minta Kadis LH dan Walikota Sungai Penuh untuk memperhatikan pembayaran honor kami. Hingga kini belum ada kejelasan pembayaran honor ini. Janji hari Kamis, lalu Senin. Sekarang sudah Selasa belum ada juga kejelasan,” ujar mereka. (DD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *