SUNGAIPENUH,GEGERONLINE.CO.ID-Pembangunan ruang Kelas dan Laboratorium Sekolah Menengah Atas Negeri 2 (SMAN) Kota Sungai Penuh dinilai cacat mutu. Karena dalam pelaksanaannya diduga tidak sesuai dengan dana yang telah dianggarkan oleh Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
Hal ini dapat dilihat dari pekerjaan lantai untuk Labor mestinya memakai tanah merah. Namun tanah yang digunakan di lapangan adalah tanah kapur, sehingga kualitas dan mutu dari produk pekerjaannya sangat diragukan.
Begitu juga dengan pemasangan batu bata untuk dinding kelas, dalam adukan semen diduga tidak sesuai standar.
Selain itu, pihak sekolah tidak memasang papan nama informasi proyek di lokasi pekerjaan, sehingga masyarakat tidak mengetahui dari dinas mana proyek tersebut, berapa nilainya dan bersumber dari mana anggarannya, serta siapa dan perusahaan mana yang mengerjakannya.
Pantauan Gegeronline di SMAN 2 Kota Sungai Penuh Kamis (24/8/2023) terlihat tumpukan tanah kapur di lantai pondasi sekolah yang sedang dibangun. hasil pemadatan tidak memakai tanah merah dan tidak dilakukan pemadatan, patut diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Spesifikasi Teknis kerja.
Feri salah satu warga setempat saat dimintai tanggapannya kepada Gegeronline Kamis (24/8/2023) menuturkan, bahwa pengerjaan pembangunan SMAN 2 Kota Sungai Penuh tanpa memasang papan nama informasi proyek, akibatnya masyarakat tidak mengetahui apa nama pekerjaan, berapa nilai, siapa yang mengerjakannya dan bersumber dari mana dananya, tutur Feri.
“Iya, patut diduga ada indikasi dari pelaksana pekerjaan untuk mengelabui masyarakat dan berindikasi korupsi yang berpotensi merugikan keuangan negara,” ungkap Feri.
Untuk dirinya minta kepada pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jambi agar Turun langsung ke lokasi proyek pembangunan SMA Negeri yang ada di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Jika ditemukan adanya pelanggaran kami minta agar ditindak tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, tandasnya.
Syahdanur Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Sungai Penuh, hingga berita ini dipublis belum berhasil dikonfirmasi. (DD)