SUNGAIPENUH,GEGERONLINE.CO.ID-Krisis pangan mengancam Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Hal ini disebabkan puluhan hektar lahan sawah milik warga di wilayah Kota Sungai Penuh terendam banjir.
Seperti Kecamatan Hamparan Rawang dan Tanah Kampung, kedua Kecamatan tersebut merupakan daerah penghasil beras.
“Kalau sudah terendam sawah di Tanah Kampung dan Hamparan Rawang, tentu akan berdampak terhadap kestabilan harga beras” kata Lukman, warga Kabupaten Kerinci Selasa (9/1/2023).
Ia juga menjelaskan, saat ini harga beras di pasaran sudah naik 1 kaleng Rp 300 ribu, harga sebelumnya Rp 250 ribu per kaleng. Parahnya lagi, awal tahun 2024 Januari kemarin, selama dua hari warga Kesulitan untuk mendapatkan beras di pasar, jelasnya.
Sementara itu, Joni Efendi warga Kota Sungai Penuh menyampaikan, Pemerintah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci tampaknya tidak pernah belajar dari pengalaman. Hampir di setiap musim hujan, Negeri ini selalu dihadapkan dengan persoalan yang sama yaitu bencana banjir. Dan faktanya banjir terus berulang dari tahun ke tahun.
Seharusnya, Walikota Sungai Penuh dan Bupati Kerinci duduk bersama untuk mencari solusi agar hal yang sama tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
“Kalau dibiarkan terus begini, bisa-bisa daerah kita ini krisis pangan. Padahal Kota Sungai Penuh terkenal daerah lumbung beras di Provinsi Jambi”
Selain itu, lanjutnya, berapa banyak masyarakat yang sawahnya terendam banjir dan harta benda mereka yang hilang akibat musibah banjir, ungkapnya
Ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh agar menstabilkan harga beras karena warga saat ini sangat memberatkan terutama warga miskin, pintanya. (DD)