SUNGAIPENUH,GEGERONLINE.CO.ID-Tiga nama bakal calon Walikota Sungaipenuh terus bergulir dari tiga dusun (Pondok Tinggi, Dusun Baru dan Sungai Penuh). Tiga nama itu adalah Noviar Zen, Alvia Santoni dan Adharianto.
Alvia Santoni yang kini merupakan ketua DPC PPP digadang – gadang diusung PPP.
Adharianto yang merupakan Bendahara DPC PAN digadang-gadang dijagokan PAN. Teranyar, Noviar Zen juga intens menjalin komunikasi dengan PKS. Baru – baru ini, dengan mengenakan jas jaket putih mirip dengan warna PKS, Noviar Zen dengan ketua DPC PKS Feri Satria.
“Saat ini yang berkembang ditengah-tengah masyarakat 3 Dusun ini adalah menginginkan 1 calon Walikota dan bukan Wakil Walikota. Kalau Wakil banyak yang menolak,” ujar Andi salah seorang warga Sungai Penuh.
Menurut Andi, dari tiga bakal calon Walikota yang muncul tersebut, perlu dilakukan kesepakatan dan menjalin komunikasi.
“Kalau dari tengah ini, jangankan tiga calon, 2 calon saja yang muncul pasti kalah” ujarnya
“Misalnya saja, orang Pondok Tinggi milih Antos, orang Sungai Penuh milih Noviar dan orang Dusun Baru milih Adharianto. Ya, mana bisa, mana cukup untuk menang,” bebernya
“Kalau dilihat perkembangan, masyarakat tiga dusun ini masih melihat dan menonton, kalau ada 1 calon yang maju jadi Cawalkot maka kesana mereka akan memilih,” terangnya
Dede warga Pondok Tinggi mengungkapkan, selain kekuatan figur, faktor finansial juga menentukan dalam memenangkan calon Walikota.
Menurut dia, hanya modal semangat di zaman sekarang ini tidaklah cukup. Selain itu, lanjutnya, untuk menuju kearah tersebut, masing-masing baik itu tokoh adat, pemuda dan wanita di tiga dusun ini menjalin komunikasi intensif dan menahan ego masing-masing.
“Sebaiknya para tokoh tiga dusun ini untuk sering sering bertemu dan berembuk dengan mengenyampingkan bahwa mereka punya anak jantan yang akan dimajukan”
“Untuk maju di Pilwako itu perlu memenuhi persyaratan, siapa yang partainya cukup mendaftar di KPU itulah sama-sama dimenangkan di Pilwako ini,” ujarnya
“Untuk mencapai itu semua, tidak ada istilah, kami Pondok, kami Sungai Penuh dan kami Dusun Baru. Tapi, bahasa kita tengah alias tiga dusun bersatu,” terangnya. (DD)