KLB Berkeadilan? Berkubang Dijalan 7 Km Simpang Pelompek-Pauh Tinggi

Laporan : Marhen Dj SiB, Liputan Bengkulu-Jambi

Pembangunan Kerinci Lebih Baik (KLB) Berkeadilan, memang menjadi impian dan harapan masyarakat Kabupaten Kerinci, Prov. Jambi secara keseluruhan, dibawah ke-pemimpinan DR.H.Adirozal, MSi, kini periode kedua memasuki tahun ketiga, ternyata harapan dan impian itu, “lebih kurang” bak terbuai dalam hayal. Kata warga setempat, saat Jurnalist Beo.co.id, melakukan iunvestigasi reporting kelokasi Minggu, 20 Januari lalu.

Masyarakat Desa Pelompek dan Pauh Tinggi dua desa bertetangga dan desa-desa tetangga lainnya, dekat maupun agak jauh tak menyangka program KLB Berkeadilan, (Kerinci Lebih Baik-Berkeadilan) yang dicanangkan Adirozal-Ami Taher, saat kampanye tempo hari yang ditulis dalam Visi dan Misinya mampu menggugah masyarakat (kami disini) memilih Adam (Adirozal-Ami Taher), ternyata 7 km jalan link Pelompek-Pauh Tinggi, “bak kubangan” tak heran saat dilewati kita sering terjerambab lupur.

Bacaan Lainnya

Dampak yang ditimbulkan para pengendara roda dua terjatuh saat membawa Kopi, Kayu Manis dan kepentingan lainnya, seperti Sembilan bahan kebutuhan pokok. Sedangkan para pengguna roda empat, tersangkut pada lobang-lobang yang dalam, inilah kondisi riil yang sebenarnya, bukan mengada-ada.

“Kita cerita apa adanya” papar/ keluhan beberapa sumber kompeten (petani) yang berladang baik di Pelompek dan sekitarnya maupun di Pauh Tinggi itu, seraya meminta namanya dilindungi, (UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers). Harap maklum, “Pak Wartawan” lihat sendiri, bukti buruknya jalan yang kami lintasi setiap harinya, untuk membawa hasil bumi keluar kepasar-pasar atu pecan terdekat, dan memasukkan bahan kebutuhan pokok.

Seharusnya Bupati Adrozal, sekali-kali sidak kelokasi, lihat dan injakkan sepatunya dijalan ini. Apa ini KLB Berkeadilan sudah baik, (berhasil) tandas sejumlah warga, yang mengaku didaerah itu mayoritas pendukung Adirozal, dan sebagian ada hubungan keluarga. Jadi tak enak disebut identitas (nama), jelas sumber.

Dari data tertulis dan keterangan dihimpun Jurnalist BEO.CO.ID, dari tahun 2015 silam, pada periode pertama mencangkan menuju pembangunan Kerinci Lebih Baik (KLB), pada periode kedua 2019-2024 ditambah dengan kata Berkeadilan, hanya untuk semata meyakinan masyarakat Kerinci, tapi jauh dari kenyataan yang riil dilapangan. Dengan kata lain, “tak sesuai kata/ janji dan perbuatan” tapi kita semua harus mengakui dan mendukung Adirozal-Ami Taher (ADAM), memajukan KLB Berkeadilan.

Karena, kita (Masyarakat Kerinci) secara mayoritas mendukung ADAM hingga terpilih diperiode kedua, kendati kemenangannya melalui kursi pesakitan di Mahkamah Konstitusi (MK), sebagai buapti dan wakil bupati. Adam, adalah bupati/ wakil bupati pilihan rakyat Kerinci. Jangan disesali…?

Kondisi riil jalan Pelompek-Pauh Tinggi, sepanjang lebih kurang 7km hancur dan babak belur bukankah tugas pokok bupati memelihara ketentraman dan ketertiban ditengah masyarakat. Memajukan peningkatan Ekonomi, Pendidikan dan Kesehatan, jika kondisi riil jalan seperti itu (bak kubangan), akan mengancam percepatan peningkatan ekonomi, pendidikan dan kesehatan karena semuanya erat kaitan dengan kelancaran transportasi.

Dari keterangan dihimpun menyebutkan agar tidak terjadi gejolak gejolak kecil kecemburuan masyarakat di sektor pembangunan seharusnya jalan ini segera diperbaiki dan astus ditingkat menjadi jalan Hotmix, alasannya cukup jelas dan kuat, karena daerah Pelompek-Pauh Tinggi dan sekitarnya adalah bagian dari pusat dan sumber ekonomi masyarakat, seperti kegiatan penanaman Kayu Manis (Cassiavera), Kopi, Kentang, Sayur-sayuran, Cubiss (coll), Cabe dan lainnya.

Jurnalist BEO.CO.ID, dalam hsil laporan Investigasi dari lapangan, (20/1) lalu terdapat 500m dari Simpang Pasar Pelompek di depan home stay liputan awak media ini lansung di suguhkan pemandangan bak kolam, kerusakan pada jalan link kabupaten. Penelusuran 200m memasuki kawasan rumah penduduk di RT 2 Desa Jernih Jaya, depan rumah pak Mikel terjadi kondisi yang sama berlobang-lobang tanpa tambal sulam membentuk cekung dan cembung sampai hari ini masih menjadi keluhan warga.

Titik rawannya lagi memasuki Dusun Talang Lindung, sebagian badan jalan terkelupas aspalnya, tak ubahnya bak bentuk jalan pengerasan dan kiri kanan jalan Siring-(parit) bahu jalan bak semak belukar tidak adanya pemeliharaan.

Catatan berikut 30m setelah Dusun Talang Lindung, kondisi jalan kabupaten ini bak hamparan kolam yang tanpa ada pemeliharaan, ini kata salah satu warga yang sering kali di muat di medsos (fb, dsb) namun seakan-akan sengaja di abaikan oleh pemerintah.

Perjalanan panjang Jurnalis Marhaen dan Juge Karang Setio, (20/01/21) ke Dusun Sungai Keruh RT 4, memasuki Dusun Harapan Jaya, diperoleh keterangan dari ibu Deo, mengatakan memang ada di rehab beberapa tahun lalu namun dikerjakan asal jadi. Namun berumur pendek (singkat), ujarnya.

Lanjut, bu Deo sepanjang 7 Km jalan kami disini perlu pelebaran dan perbaikan,karena jalan ini merupakan satu satunya jalan untuk mengeluarkan hasil bumi,hasil pertanian seperti Kentang, Cabe, Kulit manis, Bawang, Padi dan lain-lainnya.

Coba bapak wartawan lihat sendiri jalan lebih kurang 2m lebarnya tanpa ada pemeliharaan hinga berlobang-lobang jikalau pengemudi roda 4 berselisihan maka rawan kecelakaan dan itupun sudah kerap terjadi ujar bu Deo menutur kan.

Dari Dusun Harapan Jaya, memasuki Desa Pauh Tinggi kondisi tak jauh beda sampai di RT 2 Pauh Tinggi link jalan kabupaten ini ke kanan menuju Sungai Tendai (gua Kasah) ke kiri menuju Sungai Kuning Renah Pemetik yang sampai hari ini warga selalu bermimpi agar jalur ini bisa dibangun oleh pemerintah dibawah pimpinan Adirozal.

Catatan BEO dari simpang pelompek ke Pauh Tinggi 7km Kecamatan Gunung Tujuh terdapat lebih 200 lobang dan 8 titik rawan yang akan menghancurkan badan jalan kabupaten dan bisa melumpuhkan transportasi hingga ekonomi masyarakat bila pemerintah kabupaten Kerinci tidak menganggarkan alokasi dana perbaikan rehab berat pada jalan link Pelompek-Pauh Tinggi 2021 ini dan mengancam keselamatan ribuan warga yang melewati kawasan ini.

Laporan : Marhaen Dj.SiB/ Juge Karang Setio.

Editor : Gafar Uyub Depati Intan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *